TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- DPD LDII Kota Semarang menunjukkan komitmen luar biasa dalam pelaksanaan ibadah kurban tahun ini dengan menyembelih sebanyak 319 ekor sapi dan 69 kambing.
Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun lalu, menandakan antusiasme dan kesadaran warga LDII dalam menjalankan ibadah yang penuh makna ini.
Menurut Panitia Kurban LDII, HM. Yenuarso, penyembelihan hewan kurban dilakukan di berbagai tempat.
"Penyembelihan dilakukan oleh Pimpinan Cabang (PC) dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) di masjid-masjid binaan LDII, serta sebagian disembelih di RPH Penggaron milik BUMD Pemkot Semarang," ujar Yenuarso, yang akrab disapa Gus Yen.
Jika dikonversikan ke dalam nilai uang, kurban sapi warga LDII mencapai angka yang mengesankan, yakni sekitar Rp 8 miliar dengan harga rata-rata Rp. 25 juta per ekor sapi.
Pembagian Daging Kurban
Daging sapi kurban dibagikan kepada yang berhak di sekitar masjid LDII, terutama para dhuafa. Pembina LDII Kota Semarang, KH. Agus Rudi Hartono, menegaskan bahwa pelaksanaan kurban ini tidak hanya sebagai bentuk ibadah tetapi juga sebagai wujud kepedulian sosial terhadap sesama.
"Hewan kurban harus sehat, gemuk, tidak cacat, dan cukup umurnya. Pembagian dagingnya harus mengutamakan kaum dhuafa, ini bagian dari kepedulian LDII terhadap warga yang tidak mampu," kata KH Agus Rudi Hartono yang akrab dipanggil Gus Rud ini.
Gus Yen menambahkan bahwa dalam pelaksanaan kurban, warga LDII diharapkan menyembelih sapi semampunya. Jika tidak mampu menyembelih seekor sapi secara individu, mereka disarankan untuk berpatungan tujuh orang.
"Ini lebih barokah dan efisien dibandingkan masing-masing menyembelih kambing. Dagingnya lebih banyak dan pengelolaannya lebih efektif," tutur Gus Yen.
Penyembelihan dilakukan oleh tenaga yang kompeten dan sesuai syariat Islam, memastikan proses berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ajaran agama.
Makna Kurban
KH. Agus Rudi Hartono menekankan bahwa kurban yang dilakukan warga LDII ini adalah bentuk ibadah yang mengikuti sunnah Nabi Ibrahim, dengan tujuan utama meningkatkan ketakwaan kepada Allah.
"Amalan yang paling utama di tanggal 10 Dzulhijjah adalah menyembelih kurban. Kurban ini bukan hanya tentang daging, tetapi tentang ketaqwaan dan kepatuhan kepada Allah," jelasnya.
Ia juga mengingatkan nasihat Nabi Muhammad yang menyebutkan bahwa jika seseorang mampu namun tidak melaksanakan ibadah kurban, maka jangan mendekati tempat sholat.