PON

Meski Bermaterikan Atlet PB Djarum, Bulu Tangkis Jateng hanya Pasang Target Satu Emas di PON

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para atlet PB Djarum berfoto bersama usai ceremony pengalungan medali Graha Padma Walikota Cup 2024 di GOR Graha Padma Semarang sejak Sabtu (15/6/2024)

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bulutangkis Jawa Tengah dikenal sebagai salah satu pusat produksi atlet-atlet berbakat yang masuk ke Pelatnas yang ditempa di klub PB Djarum, salah satu klub badminton ternama tanah air.


Namun meskipun bermaterikan mayoritas pemain PB Djarum Kudus, namun cabang bulutangkis  Jawa Tengah memilih merendah dalam urusan target di PON XXI Aceh-Sumut yang akan berlangsung, September 2024 mendatang.

 

Ketua Umum Pengprov PBSI Jateng Akhmad Khafidz Basri Yusuf menandaskan, bulu tangkis menyiapkan 26 pemain yang masuk longlist untuk proyeksi PON. Hingga masa entry by name nantinya, tinggal 14 pemain (7 atlet putra, 7 atlet putri).


PBSI Jateng, kata Basri,  hanya menargetkan satu medali emas di PON 2024 mendatang.


Nomor putra masih akan jadi andalan tim Jawa Tengah sebagai tumpuan merebut emas PON.


Optimisme meraih emas, ujar Basri, merujuk pada potensi Jateng yang memiliki sejumlah pemain andalan, salah satunya Mohamad Zaki Ubaidillah yang sudah malang melintang di berbagai kejuaraan dan bertabur prestasi nasional.


Pada tahun 2023 lalu, Ubaidillah bersinar usai sukses merengkuh  enam gelar juara, baik nasional maupun internasional. Pada level nasional,  pemain yang akrab disapa Ubed itu berjaya dengan menjuarai Sirkuit Nasional A Jawa Barat, Sirkuit Nasional A Jawa Timur, Sirkuit Nasional A Banten, serta dua turnamen di akhir tahun, Sirkuit Nasional Premier DKI Jakarta dan Kejuaraan Nasional PBSI Perseorangan 2023.


Ubed juga menempati  posisi semi finalis Dutch Junior Grand Prix serta Malaysia Junior International Challenge 2023.


''Kami memandang target satu emas adalah hal yang realistis. Peluang bisa di tunggal putra atau beregu putra. Salah satu pemain yang kami andalkan adalah Ubed. Dia juga bakal turun di  Asia Junior Championships di Yogyakarta bersama atlet pelatda lain ,'' kata Basri Yusuf saat ditemui baru-baru ini.


Menurut legenda bulu tangkis Indonesia itu, peta rivalitas di PON diprediksi masih pada provinsi Jabar dan DKI Jakarta. Maka dari itu, lanjut dia, Jateng menjadikan kedua provinsi ini sebagai ancaman terberat.


''Sesuai aturan PB PON, pemain yang turun di PON adalah kelompok U-21 dan  bukan penghuni Pelatnas. Jadi lebih kompetitif,'' tandas mantan pelatih yang pernah memoles Hariyanto Arbi dan Denny Kantono itu.


Sementara itu, Manajer Pelatda PON Bulutangkis Pujiasto menambahkan, para pemain elit dari  26 pemain Jateng  yang masuk longlist tengah ditempa di Jakarta. Untuk kelompok putra digembleng di Kedoya, sedangkan putrinya Petamburan.


''Sejauh ini belum ada kendala yang berarti. Anak-anak masih menjalani latihan, dan kami kira tim yang berangkat ke PON adalah tim terbaik yang kami punya,'' ungkapnya.


Pujiasto juga mengatakan bahwa bulu tangkis tak ingin memasang target muluk-muluk atau berandai-andai di PON. Dia memprediksi, persaingan di PON nanti bakal ketat, apalagi provinsi seperti Jabar dan DKI Jakarta juga menyimpan pemain berbakat.


Para pemain Jateng, lanjut dia, ditangani para pelatih andal seperti Dionysius Hayom Rumbaka, Hadi Saputra, Engga Setiawan dan Lukman Hakim. (*)

Berita Terkini