TRIBUNJATENG.COM - Tabiat pasangan suami istri (Pasutri) Taskin (45) dan Novita (40) yang baru menikah pada tahun 2024 ini, malah membuat seorang balita tewas.
Balita berusia tiga tahun tersebut tewas karena mengalami penganiayaan pasutri tersebut.
Pasutri tersebut diketahui berasal dari Dusun Babaan, Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri.
Baca juga: Viral Video Wanita Berteriak Rambutnya Hendak Dicukur Gundul, Diduga Pelakor Yang Dilabrak Istri Sah
Mirisnya mereka sengaja menyembunyikan kematian sang anak yang masih berusia tiga tahun berinisial AF.
Bahkan, pasutri yang baru menikah pada Januari 2024 ini mengubur sendiri jenazah sang balita di samping rumahnya.
Namun, langkah diam-diam pasutri ini terbongkar setelah mereka pulang ke rumah orangtua Novita.
Suyono, kakek korban mengatakan, Taskin dan Novita mendatangi rumahnya di Kabupaten Nganjuk pada Senin (24/6/2024) malam tanpa mengajak sang cucu.
"Tiba-tiba datang ke rumah hanya berdua. Anaknya tidak diajak. Saya tanya kemana cucu saya, mereka hanya diam. Saya tanyain terus, malah mereka bersimpuh ke saya," kata Suyono, ayah Novita, saat ditemui di tempat kejadian perkara (TKP).
Suyono menuturkan, saat bersimpuh itu kemudian sang anak mengatakan cucunya, AF sudah meninggal.
Suyono terus mencerca pertanyaan terkait sang cucu hingga akhirnya anak dan menantunya mau mengaku.
"Bilangnya cucu saya sudah meninggal. Saya tanya kenapa katanya karena jatuh. Kemudian dimakamkan di sebelah rumah. Saya dari Nganjuk langsung datang ke sini tadi dan lapor Kasun," terang Suyono.
Laporan tersebut kemudian diteruskan ke pihak kepolisian dan dilakukan pembongkaran makam.
Ternyata benar, jasad AF ditemukan terkubur di samping rumah orang tuanya.
Menurut Suyono, Taskin merupakan ayah sambung dari korban.
Sang anak, Novita baru menikah dengan Taskin pada awal Januari 2024 ini.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, telah dilakukan visum awal pada jasad AF di rumah yang menjadi TKP ditemukannya jasad korban.
"Dari hasil visum awal kami menemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Ada beberapa luka akibat benda tumpul di kepala dan badan korban," terang AKP Fauzy.
Terkait penyebab kematian korban, lanjutnya, perkiraan sementara karena terjadi pendarahan di kepala.
"Perkiraan kematian korban ini karena pendarahan di kepala. Diduga akibat penganiayaan yang dilakukan itu tadi. Saat ini jasad masih dilakukan autopsi di RS Bhayangkara Kediri dan terduga pelaku diamankan untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Motif Pelaku
Motif dikuburnya AF (3) di samping rumah orang tuanya kawasan Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri terungkap.
Kasat Reskrim Polres Kediri AKP Fauzy Pratama mengatakan, AF sebelumnya sempat mengalami penganiayaan yang diduga dilakukan orang tuanya, yakni Taskin dan Novita.
AKP Fauzy menyebut, penganiayaan yang dialami korban kemungkinan terjadi tak hanya sekali saat korban meninggal.
Akan tetapi sudah terjadi beberapa kali.
Hanya saja yang terparah terjadi pada Sabtu (22/6/2024) malam hingga menyebabkan korban kehilangan nyawanya.
Saat dianiaya tersebut, lanjut AKP Fauzy, korban kehilangan kesadaran dan sempat dilakukan pertolongan oleh kedua orang tuanya.
Namun setelah diketahui bahwa korban telah meninggal, keduanya panik.
"Karena panik ini kemudian korban dimakamkan di samping rumahnya. Jadi motif kenapa dikubur di sana, karena panik," terang AKP Fauzy.
Ditanyai soal motif penganiayaan, AKP Fauzy menuturkan, orang tua korban mengaku kesal terhadap korban.
Keduanya lalu bertindak di luar batas dengan menganiaya korban.
"Keduanya ikut andil dalam penganiayaan. Namun masih kami dalami lagi siapa yang lebih banyak menganiaya dan menyebabkan korban meninggal. Untuk motif mengakunya karena kesal pada korban yang disebut sering berbicara tidak sesuai fakta," ujarnya.
Saat ini, jasad korban sudah dibawa ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan autopsi.
Sementara kedua orang tua korban sudah diamankan pihak kepolisian dan dilakukan pemeriksaan.
Adapun pantauan di lokasi, jenazah balita tersebut sudah diangkat dari kuburan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Baca juga: Disebut Pasutri Mandul, Siti Badriah dan Krisjiana Minta Doa ke Gereja dan Pura agar Punya Momongan
Situasi di rumah korban juga sudah berkumpul para anggota keluarga.
Sejumlah aparat kepolisian nampak mengamankan lokasi rumah dengan memasang garis polisi.
Setelah beberapa saat, jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan otopsi.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Gelagat Aneh Pasutri di Kediri Malah Bongkar Kematian Janggal Balita yang Dikubur di Samping Rumah