TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Perayaan ulang tahun atau Sejit Kongco Ceng Gwan Cin Kun 2575/2024 di Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal berlangsung sangat meriah, Sabtu (29/6/2024) malam.
Ribuan warga keturunan Tionghoa dari dalam dan luar Kota Tegal berbondong-bondong untuk mengikuti sembahyang atau ritual Penyeberangan Jembatan 7 Bintang atau Pai Tou.
Mereka ada yang berasal dari Bandung, Tangerang, Jakarta, Cirebon, Semarang, Lasem, Surabaya, Mojokerto, dan luar Jawa seperti Palembang.
Kegiatan tersebut juga menyedot perhatian warga lokal yang bukan keturunan Tionghoa.
Warga keturunan Tionghoa, Aris Sugeng (27) mengatakan, ia datang dari Kelenteng Tek Hay Bio Semarang karena penasaran dengan ritual penyeberangan jembatan 7 bintang.
Sepengetahuannya, ritual tersebut di kelenteng se- Jawa hanya ada di Kelenteng Tek Hay Kiong Tegal.
"Setahu saya mengikuti kirab di kota-kota, penyeberangan jembatan 7 bintang hanya di Kota Tegal. Saya baru pertama ini ke Tegal setelah sering melihat di Youtube," katanya.
Aris mengatakan, ritual inilah yang menjadi daya tarik warga keturunan Tionghoa sepertinya untuk datang ke Kota Tegal.
Ia percaya dengan melewati jembatan 7 bintang maka akan memasuki harapan atau keberuntungan.
Kemudian meninggalkan yang buruk dan akan mendapatkan keberkahan.
Filosofinya ada di gapura jembatan, masuknya pintu naga dan keluarnya pintu macan.
"Lalu di punggung umat yang melewati jembatan akan diberi stampel. Istilahnya kita terbebas dari marabahaya dan memperoleh keberuntungan," ujarnya.
Hal itu juga dipercaya oleh Lia (74), warga keturunan Tionghoa yang jauh-jauh datang dari Bandung bersama 7 teman dan kerabatnya.
Ia datang untuk meminta rezeki dan agar mendapatkan kelancaran usaha.
"Saya datang menyeberangi jembatan 7 bintang demi minta rezeki dan minta supaya lancar segala-galanya," ungkapnya.