Kebakaran

Detik-detik Kebakaran Tewaskan 5 Orang Satu Keluarga, Karyawan Berusaha Menyelamatkan

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu keluarga tewas berpelukan ketika terjebak kebakaran di Gudang Perabotan Bekasi.

TRIBUNJATENG.COM - Kebakaran melanda gudang perabot rumah tangga di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, Kamis (4/7/2024) sekitar pukul 07.00 WIB.

Dugaan awal penyebab kebakaran yaitu karena korsleting listrik.

Namun, dugaan tersebut belum bisa dipastikan hingga hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) diumumkan.

Musibah kebakaran tersebut menyebabkan lima anggota keluarga tewas, yang terdiri dari Suryan (bapak), Nelly Lisayanti (ibu), Zahra (18) anak, Alma (6) anak, dan Endah (16) keponakan.

Kebakaran menghanguskan rumah dan gudang perabotan rumah tangga milik Suryan.

Baca juga: Kondisi Jasad 5 Korban Kebakaran di Gudang Perabotan, Saling Berpelukan di Kamar Mandi

Baca juga: Tragedi Memilukan: Satu Keluarga Tewas Terpanggang dalam Kebakaran Gudang Perabotan

Muhammad Amirudin atau Asep, karyawan gudang perabot rumah tangga di Jatikramat, Jatiasih, Kota Bekasi, menceritakan detik-detik upaya yang dia lakukan untuk menyelamatkan bosnya, Suryan, dari kobaran si jago merah yang membakar tempat kerja mereka, Kamis (4/7/2024).

Menurut penuturan Asep, dia melihat api sudah membesar dan tidak mengetahui apa penyebabnya.

"Mungkin korsleting, yang jelas enggak tahu, karena api sudah membesar dan menutup akses bos saya keluar," ujar dia di gudang perabot tempatnya bekerja, Jatiasih, Bekasi.

Asep mulanya berusaha memadamkan api dengan menggunakan air, sementara Suryan menyemprotkan alat pemadam api ringan (APAR).

Selain mereka berdua, juga ada karyawan yang berusaha menjebol tembok untuk memudahkan evakuasi tetapi kesulitan karena akses tertutup.

"Disiram pakai air tetapi api semakin membesar. Mau membobol tembok juga tidak bisa karena ketutup mobil," ujar Asep.

Selain itu, Asep juga bercerita bahwa Suryan terus berteriak memanggil namanya sembari berusaha memadamkan api menggunakan APAR.

"Terus saya sahutin, 'Ya, ini saya bantuin nyiram'" ujar Asep.

Namun, kobaran api semakin membesar. Asep dan sejumlah karyawan kian sulit memadamkan.

Menurut Asep, Suryan susah keluar dari dalam gudang karena akses tertutup api serta penuh dengan barang-barang yang mudah terbakar.

Halaman
12

Berita Terkini