TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Organisasi kemasyarakatan (ormas) Muhammadiyah santer dikabarkan bakal mendirikan bank syariah.
Kabar itu mencuat setelah sebelumnya melakukan penarikan dana simpanan mencapai triliunan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Untuk mewujudkan inisiasi itu, Muhammadiyah dikabarkan bakal mengakuisisi KB Bank Syariah. Bukan tanpa alasan, Muhammadiyah dengan KB Bank Syariah terbilang memiliki kedekatan.
Hal itu lantaran satu komisaris KB Bank Syariah, yakni Abdul Mu’ti, merupakan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Secara historis, KB Bank Syariah dulu juga merupakan Bank Persyarikatan Indonesia yang dibentuk PP Muhammadiyah.
Menanggapi hal itu, Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengatakan, pihaknya belum melakukan pembicaraan soal akuisisi KB Bank Syariah.
Meski demikian, ia berujar, Muhammadiyah memang memiliki keinginan dan rencana untuk mendirikan bank sejak dulu.
"Tapi itu sifatnya masih merupakan percikan-percikan pikiran, dan belum pernah masalah tersebut dikaji dan diseriusi," katanya, kepada Kompas.com, Senin (1/7).
Menurut dia, hal itu sempat diimplementasikan pada akhir periode 1980-an ketika masih menjabat sebagai pembantu rektor II di satu perguruan tinggi yang sekarang dikenal dengan nama Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka.
Waktu itu, Muhammadiyah mendirikan bank perkreditan rakyat (BPR) atau kini dikenal dengan bank perekonomian rakyat (BPR) bernama BPR Matahari Arta Daya. "Saat ini Muhammadiyah telah memiliki beberapa BPR," ujarnya.
Anwar menuturkan, Muhammadiyah dapat mendirikan bank dengan waktu yang relatif sebentar. Apalagi, pembicaraan terkait kepemilikan bank tersebut juga telah menjadi wacana pada berbagai individu dalam ormas keagamaan tersebut.
"Kalau di kalangan individu-individu warta Muhammadiyah sudah banyak sekali wacana tentang hal demikian," bebernya.
Tunggu realisasi
Saat ini, ia tinggal menunggu apakah wacana itu akan terealisasi atau tidak. "Jika iya, maka Muhammadiyah tinggal melakukan konsolidasi dan menambah permodalannya, maka jadilah bank yang diinginkan tersebut, asal di OJK tidak ada masalah," ungkapnya.
Terpisah, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu’ti irit mengaku belum ada pembicaraan mengenai kemungkinan akuisisi KB Bank Syariah. "Belum ada pembahasan di PP Muhammadiyah," ujarnya, lewat pesan singkat.