Mahasiswi Unnes Tewas Kecelakaan

Kesan Ketua Progdi Ilmu Sejarah Unnes Shokheh atas Ketekunan Almarhumah Wildan Rocmawati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BLU Trans Semarang berkunjung ke rumah duka korban kecelakaan di Trangkil Gunungpati, Senin (8/7/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG- Wildan Rocmawati,mahasiswi Program Studi Ilmu Sejarah FISIP Unnes yang menjadi korban tabrakan dengan angkutan Feeder Trans Semarang di Gunungpati, sedianya akan menjalani wisuda Selasa (8/7) ini.

Di kalangan kampus, sosok almarhumah dikenal tekun selama menjalani kuliah. Bahkan dia merupakan lulusan termuda di fakultasnya.

Ketua Progdi Ilmu Sejarah, Mukhamad Shokheh mengatakan, almarhum Wildan terbilang tekun dan rajin. Meski

belum genap menempuh kuliah di semester 8, nyatanya ia bisa menyelesaikan kuliah.

"Wildan ini merupakan angkatan tahun 2020. Sesuai jadwal, seharusnya ia ikut wisuda pada hari Selasa. Diantara wisudawan di fakultas, ia kategori termuda usia 22 tahun, lulus dengan predikat cumlaude, indeks prestasi komulatif (IPK) 3,67," katanya, Senin (8/7).

Shokkeh mengatakan wanita asal Pelalawan Riau ini sudah menyelesaikan tugas keluarga, yakni menyelesaikan kuliah.

Sembari menunggu wisuda, almarhumah pernah menyampaikan sudah bekerja sebagai pengajar di Ruang Guru.

"Lulus tepat waktu langsung bekerja. Di mata saya almarhumah dikenal rajin tekun, komunikasi dengan dosen bagus dan melaksanakan apa yang ditugaskan," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang mahasiswi Unnes Wildan Rocmawati, warga Riau, tewas di tempat setelah bertabrakan dengan feeder Trans Semarang di Jalan Kolonel HR Hadijanto Sukorejo Gunungpati, Minggu (7/7)
Wildan menggunakan sepeda motor Beat H-5526-BEE, melaju dari arah Trangkil, menabrak feeder Trans Semarang H-7083-OG yang arahnya berlawanan.

Kasubnit II Unit Gakkum Satlantas Polrestabes Semarang, Ipda Agus Trihandoko, menerangkan, kecelakaan naas itu terjadi pukul 10.30.

"Sepeda motor itu jatuhnya di jalur feeder. Informasinya, pengendara habis menyalip dan jatuh di jalur lawan," tuturnya.

Menurutnya, kecepatan feeder itu masih normal. Namun karena jalannya berliku membuat feeder susah menghindari sepeda motor itu.

"Untuk kecepatan masih kami selidiki," tuturnya.

Ipda Agus menjelaskan korban meninggal dunia akibat mengalami cedera kepala berat. Korban menabrak sisi kanan depan feeder.

"Sekarang sopir sedang diperiksa dan statusnya sebagai saksi" jelasnya.

Sementara itu, Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Trans Semarang, membantu pemulasaraan jenazah Wildan Rochmawati yang dikebumikan di Semarang.

Kepala BLUD Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto menyampaikan ucapan belasungkawa bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Kami dari manajemen membantu pemulasaraan jenazah korban kecelakaan, agar bisa meringankan beban keluarga," ucap Haris..

Selain itu, pihak manajemen juga memberikan pendampingan kepada driver dan petugas tiket armada (PTS) di kepolisian untuk menyelesaikan permasalah kecelakaan yang terjadi.

"Untuk driver dan PTA, kami juga memberikan pendampingan dari Divisi SDM," katanya(rtp/eyf)

Baca juga: Longsor di Tambang Emas Gorontalo: 10 Orang Tewas, 22 Selamat, 33 Belum Ditemukan

Baca juga: WAWANCARA : Raden Ruli Penantang Petahana Bupati Purbalingga : Saya Pngalaman Dirut BUMN Terbaik

Baca juga: KISAH NYATA : Curhatan Pelaku Judi Online : Rumah Tangga Hancur, Terlilit Utang Rp 500 Juta

Baca juga: Semifinal Piala Eropa 2024 : Spanyol vs Prancis Duel Tim Tersukses Abad Ini

Berita Terkini