TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Operasional TPA Sukosari Jumantono Kabupaten Karanganyar dibuka secara bertahap sembari menunggu penataan lahan.
Sepertinya diketahui bersama, TPA Sukosari ditutup sementara setelah mendapatkan protes dari warga setempat. Penutupan sementara tersebut dilakukan dinas terkait sejak Senin (8/7/2024). Warga memprotes gunungan sampah yang berada di TPA Sukosari tersebut melebihi pagar pembatas.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah Limbah dan Pengembangan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karanganyar, Renggo Buwono menyampaikan, operasional TPA Sukosari dibatasi sementara ini sembari menunggu proses penataan lahan. Pengelola sementara ini menerima sampah dari pemukiman yang telah membayar retribusi ke dinas juga dari swasta dan BUMDes. Operasional TPA akan dibuka secara bertahap.
Dia menuturkan, alat berat dikerahkan untuk penataan lahan di dalam TPA Sukosari. Sesuai rencana ada tiga alat berat yang dikerahkan ke lokasi. Dinas menyewa tiga alat berat untuk membantu proses penataan lahan. Dari tiga alat berat baru ada satu yang sudah berada di lokasi.
"Sampah dari pasar sementara ini belum bisa dibuang ke TPA karena masih proses penataan lahan. Rencana Senin pekan depan sampah pasar sudah bisa dibuang ke TPA," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com, Jumat (12/7/2024).
Kepala DLH Karanganyar, Sunarno mengatakan, dinas telah membuat proposal untuk pengajuan bantuan alat pengolahan sampah ke provinsi dan pusat. Di sisi lain, DLH Karanganyar telah berkomunikasi dengan DLH Kota Solo sebagai upaya mengurangi volume sampah di TPA Sukosari. Apabila telah ada kesepakatan, terangnya, sampah di wilayah Jaten, Colomadu dan Gondangrejo akan dibuang ke TPA Putri Cempo Solo.
Terpisah Lurah Pasar Jungke, Sri Hartoyo mengungkapkan, pedagang sudah mulai mengeluhkan bau dari tumpukan sampah yang belum bisa dibuang ke TPA Sukosari. Pihaknya berharap sampah dari pasar tradisional segera dapat dibuang ke TPA Sukosari.
"Sampah belum diangkut sejak Senin kemarin," tuturnya.