Dia menjelaskan, pihaknya telah melakukan sosialisasi antisipasi ancaman hewan buas kepada warga setempat.
"Kami telah bekerjasama dengan pemerintah desa untuk selalu mengantispasi dan waspada, minimal kegiatan perorangan jangan dilakukan terlalu lama," papar Indra.
Terima donasi petasan
Kepala Desa Gunungmanik, Juhari Harianto menyampaikan, pihaknya menerima donasi berupa petasan untuk mengusir macan tutul dari lingkungan tempat tinggal warga.
"Dengan kejadian macan tutul yang beredar liar, kami sudah imbau warga untuk tetap waspada.
Selain itu, kami juga menerima donasi berupa petasan," tutur Juhari.
"Ketika warga melihat macan, upaya penyelamatan itu dengan menyalakan petasan, dan itu hanya sebagai bentuk pengusiran pada macan saja," terangnya.
Sejumlah lembaga serta aktivis lingkungan, menurut Juhari, juga memberi perhatian usai munculnya macan tutul di wilayahnya.
"Perhatian dari petugas BPBD, BKSDA, ada juga tim peneliti dari Universitas Kuningan.
Kedatangan mereka semua baik, untuk menciptakan keamanan dan rasa nyaman bagi warga yang terancam macan tutul yang berkeliaran," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Macan Tutul Muncul di Kuningan, Pj Bupati: Jebak atau Tembak Bius"
Baca juga: Teror Macan Tutul di Karawang, 27 Kambing Peternak Tewas, Merugi Jelang Idul Adha