Fenomena Anak Cuci Darah

FENOMENA Banyak Anak Rutin Cuci Darah di RSCM Jakarta: Saat Ini Totalnya Ada 60 Pasien

Editor: deni setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Papan nama RSUP Nasional dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Viralnya video terkait banyak anak yang melakukan tindakan cuci darah, dibenarkan oleh pihak RSCM Jakarta.

Berdasarkan data saat ini, RSCM melayani sekira 60 pasien anak- anak yang secara rutin melakukan dialisis.

Bahkan sebagian atau separonya harus dilakukan tindakan hemodialisa.

Mengapa demikian dan apa penyebabnya?

Berikut pernyataan resmi pihak RSCM Jakarta atas fenomena tersebut.

Baca juga: Sosok Riri Robiani, Istri Yang Sabar Temani Suami Cuci Darah 900 Kali, Tak Mau Pulang ke Orang Tua

Baca juga: Bocah 12 Tahun Harus Cuci Darah Seumur Hidup gara-gara Keseringan Jajan Ayam Goreng

Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) buka suara terkait fenomena banyaknya pasien anak-anak yang melakukan dialisis atau cuci darah.

Hal ini merespons viralnya video di media sosial mengenai banyak pasien anak-anak yang melakukan tindakan cuci darah di RSCM.

Dokter spesialis anak RSCM, dr Eka Laksmi Hidayati pun membenarkan fenomena tersebut.

Dia menyebut, hal ini terjadi lantaran RSCM menjadi RS rujukan pasien ginjal dari seluruh Indonesia.

"Karena kami, RSCM memang rumah sakit rujukan."

"Kami mendapat rujukan dari luar Jakarta, bahkan dari luar pulau Jawa," kata dia seperti dilansir dari Tribunnews.com, Jumat (26/7/2024).

Dia memaparkan, saat ini di RSCM melayani sekira 60 pasien anak-anak yang harus menjalani cuci darah secara rutin, dimana 30 anak di antaranya melakukan hemodialisa.

Baca juga: Sekda Jateng Launching Pusat Cuci Darah RSUD Moewardi Solo

Baca juga: KISAH HARU Laondeng yang Rela Donorkan Ginjal untuk Putrinya yang Kritis dan Cuci Darah Seminggu 2 X

"Total ada sekira 60 pasien anak-anak."

"Itu jumlah yang cukup banyak untuk satu rumah sakit, apalagi mungkin tidak dijumpai di rumah sakit-rumah sakit lain," ungkap Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI ini.

dr Eka menyebut, penyakit ginjal pada anak yang sampai berat umumnya jarang terjadi.

Halaman
12

Berita Terkini