Berita Demak

SMA N 1 Mranggen Gelar Apel Penutupan MPLS

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMA N 1 Mranggen menggelar kegiatan Apel penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Peserta didik Baru tahun pelajaran 2024/2025 di halaman sekolah, Kamis (25/7). Dalam kegiatan tersebut sekaligus dideklarasi gerakan Sekolah Sehat, Sekolah Adi pangestuti, Sekolah Ramah Anak dan Sekolah Siaga Kependudukan.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - SMA N 1 Mranggen menggelar kegiatan Apel penutupan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Peserta didik Baru tahun pelajaran 2024/2025 di halaman sekolah, Kamis (25/7).

Dalam kegiatan tersebut sekaligus dideklarasi gerakan Sekolah Sehat, Sekolah Adi pangestuti, Sekolah Ramah Anak dan Sekolah Siaga Kependudukan.

Kegiatan dihadiri oleh para guru, tenaga kependidikan, Peserta Didik SMAN 1 Mranggen, serta Mahasiswa PPL dari UIN walisongo Semarang.

Tak ketinggalan hadir pula pejabat dilingkungan cabang Dinas pendidikan Wilayah II Propinsi jawa Tengah dan komite sekolah, diantaranya Bagus Adi Roso Selaku Kasi SMA/SLB cabang Dinas Wilayah II Provinsi Jawa Tengah, Udik Agus D W, selaku pengawas serta Ane perwalikan dari komite Sekolah.


SMAN 1 Mranggen mendeklarasiikan beberapa program diantaranya sekolah Ramah Anak bekerjasama dengan Dinas Sosial dan perlindungan Anak Kabupaten Demak, kemudian Sekolah Siaga kependudukan dibawah kepengawasan dari BKKBN kabupaten Demak kemudian Gerakan sekolah sehat yang mendapatkan penetapan dari Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Riset dan teknologi Republik Indonesia serta Serta Sekolah Adi pangestuti.

Ugik selaku pengawas mengawakili Cabang Dinas berpesan kepada para siswa maupun para guru untuk tidak ada bentuk kekerasan atau perundungannya. Sebab sekolah merupakan tempat penanaman nilai-nilai luhur budi beketi.

Para guru memberikan teladan yang baik, kemudian mengarahkan anak, membimbing anak dan para siswa bersama-sama mengembangkan sikap toleransi, sikap anti diskriminasi.

“Perundungan atau buliying itu sesuatu yang memang harus serta- merta kita hindari. Karena ini kan sangat kontrabudiktif ya dengan nilai-nilai pendidikan,” kata Ugik.

Plt Kepala SMA N 1 Mranggen Ajib Setiyo, mengatakan bahwa dilaksanaknnya Deklarasi kegiatan tersebut bermaksud dan bertujuan agar SMAN 1 Mranggen menjadi ekosistem belaajar yang aman nyaman inklusif dan menyenangkan jauh dari aksi perundungan, vandalisme.

Selain itu ia juga menyampaikan pada penutupan MPLS peserta didik baru berjalan dengan lancar tanpa ada aksi perundungan, aksi perpeloncoan dan juga aksi kekerasan . Juga diberikan materi wawasan wiyata mandala, kemudian upaya peningkatan prestasi belajar serta upaya memahami fungsi dan tugas siswa selaku pembelajar sepanjang hayat.

Ajib Setiyo, berharap dengan adanya kegiatan Deklarasi tersebut besar harapannya peserta didik dapat mengembangkan potensi diri, bakat dan minat dari semua yang peserta didik miliki. Serta melalui beberapa deklarasi yang telah dicetuskan harapan lainya adalah peserta didik mampu menyadarkan mereka untuk tetap berperilaku yang baik, beraklak mulia yang baik dilingkungan sekolah maunpun dilingkungan masyarakat.

Kegiatan dilanjutkan dengan Pementasan drama, yang menggambarkan dari pada nilai-nilai program sekolah Sehat, sekolah Adi Pangestuti, Sekolah Ramah Anak dan Sekolah Siaga Kependudukan. Kemudian dilakukan pemukulan Gong oleh Kasi SMA/SLB Bagus Adiroso serta diteruskan dengan penandatanganan deklasrasi oleh semua civitas akademika SMAN 1 Mrangge dan tamu undangan. (*)

Baca juga: Pengusaha Surabaya dan Sopirnya Jadi Korban Pengeroyokan di Semarang : 4 Pelaku Diduga Oknum TNI

Baca juga: Jaring Pesilat Berprestasi, Kejuaraan Kapolres Jepara Cup PSCP 2024 Resmi Dibuka

Baca juga: Demi Tampil di Olimpiade Paris 2024, Atlet Australia Ini Rela Amputasi Jari

Baca juga: Enam Parpol Sepakat Usung Gusti Bhre Maju Calon Wali Kota Solo, Dua Nama Santer Jadi Wakilnya

Berita Terkini