Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menuturkan, pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut terkait keberadaan coretan-coretan itu dengan alasan kematian ibu dan anak tersebut.
"Tulisan-tulisan tangan itu sebagai bukti penunjang, ya. Kita nanti akan mencocokkan antara bukti yang ada di dalam tembok dengan tulisan di dalam buku," ujar Tri Suhartanto saat ditemui di lokasi, Selasa (30/7/2024).
Tri menuturkan, tulisan-tulisan tersebut diduga kuat curhatan atas masalah yang dialami oleh ibu dan anak tersebut.
Namun, pihak kepolisian belum bisa memberikan kesimpulan.
"Untuk sementara, kita tidak bisa menyimpulkan, jadi mohon waktu," tuturnya.
"Sebenarnya sudah ada dan kita bisa menyimpulkan, tapi itu tadi, kita harus tahu dulu penyebab kematian," tambahnya.
Atas hal tersebut, pihaknya enggan terburu-buru untuk menyimpulkan penyebab kematian maupun memastikan tulisan-tulisan itu dibuat oleh ibu dan anak tersebut.
"Jangan sampai kita menyimpulkan sekarang, tahu-tahu ternyata penyebab kematiannya lain," ucap Tri.
Terkait kematian ibu dan anak itu, kata dia, sudah ada bukti-bukti penunjang dan bukti-bukti petunjuk.
Kendati demikian, pihaknya masih memerlukan bukti-bukti yang lain, lalu setelah itu baru bisa menjelaskan.
"Itu tadi saya sampaikan bahwa kita masih memerlukan bukti-bukti yang lain yaitu apa penyebab kematian dari kedua korban tersebut. Baru kita bisa menjelaskan, tapi kalau sekarang kan hanya persepsi," katanya.
Kronologi Ditemukan
Kerangka ibu dan anak atas nama Iguh Indah Hayati dan Elia Immanuel Putra ini ditemukan pada Senin (29/7/2024).
Rumah berwarna ungu tempat penemuan kerangka itu terlihat sudah dipenuhi rumput liar di bagian luar, sedangkan catnya sudah pudar karena sudah lama tidak terawat, sehingga kondisinya seperti rumah kosong.
"Tadi saya mendapat kabar dari Babinsa Tani Mulya ada penemuan mayat yang merupakan ibu dan anak dengan kondisi sudah jadi kerangka, mungkin (meninggal) sudah lama," ujar Pj Kepala Desa Tani Mulya, Wawan Sutisna saat ditemui di lokasi, Senin.