TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Akademi Sarana Talenta Indonesia (ASTI) Kudus mulai fokus pembinaan dan pengembangan fisik dan mental yang seimbang kepada atlet sepakbola muda.
Selain latihan skill bermain sepakbola dan kebugaran, atlet dengan usia muda juga harus mendapatkan kelas motivasi untuk penguatan mental masing-masing. Bertujuan untuk mempererat komunikasi dan kedekatan antar pemain, demi terwujudnya kerjasama tim yang bagus di atas lapangan.
CEO ASTI, Arif Budiyanto mengatakan, satu di antara trik program yang diberikan kepada anak asuhnya adalah "Motive Action Class" yang diikuti oleh seluruh atlet sepakbola ASTI semua kelompok umur.
Tahun ini, program tersebut diikuti 150 atlet dari kelompok umur 12 tahun dan 17 tahun digelar pada, Rabu (31/7/2024) malam di Hotel @home.
Bertujuan untuk meningkatkan motivasi, membangun kebersamaan tim, dan mempererat hubungan antar atlet dalam menatap setiap kompetisi yang bakal dihadapi.
"Motivasi ini bagian dari upaya meningkatkan kualitas latihan atlet muda. Bagian dari implementasi platform untuk belajar teknik sepakbola, sekaligus membangun mental yang kuat menghadapi berbagai tantangan," terangnya.
Diketahui bahwa ASTI sejauh ini mempunyai ratusan anak asuh yang tersebar di Kabupaten Kudus, cabang Kendal, Tegal, dan Yogyakarta. Bertujuan menciptakan atlet sepakbola berkualitas, baik dalam bidang keterampilan teknik, taktik, dan mental secara keseluruhan.
Ketua Yayasan ASTI, Taufan Hapsoro menambahkan, satu hal yang terus menjadi perhatian adalah pengembangan fisik dan mental atlet selama menjalani pelatihan.
Kata dia, selain keterampilan dasar, atlet juga harus memiliki nilai-nilai moral dan spiritual yang tinggi. Supaya bisa menjadi atlet yang profesional, cerdas, dan memiliki kredibilitas.
Karakter atlet juga harus dibangun sejak dini menjadi atlet yang tangguh, disiplin, dan berintegrasi.
"Sepakbola bukan hanya tentang skill individu saja, juga kerja sama tim. Pentingnya memahami kesiapan mental pemain di setiap kompetisi yang akan diikuti," tutur dia. (Sam)