Berita Cilacap

62 Kasus Kebakaran Terjadi di Cilacap Sepanjang Tahun 2024, Penyebab Terbesar Korsleting Listrik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokumentasi penanganan kebakaran yang menimpa sebuah warung sembako di Kedungreja, Cilacap.  

TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Sebanyak 62 kejadian kebakaran terjadi di Kabupaten Cilacap sejak awal tahun hingga akhir Juli 2024.

Kepala UPT Damkar Cilacap, Supriyadi menyebut, dari jumlah kasus kebakaran tersebut, 33 kasus kebakaran terjadi di permukiman warga atau lingkungan tempat tinggal.

Kemudian kasus kebakaran yang terjadi di lingkungan usaha atau perusahaan hingga Juli 2024 ada 16 kasus.

Baca juga: 60 Kebakaran Sudah Terjadi di Kabupaten Semarang Periode Januari-Juli 2024

"Sisanya 7 kasus kebakaran terjadi di kendaraan dan 6 kasus kebakaran lainnya menimpa lahan," katanya kepada Tribunbanyumas.com

Adapun penyebab kebakaran kata Supriyadi sebagian besar didominasi karena adanya korsleting listrik dengan jumlah sebanyak 28 kejadian.

Lalu disusul karena human error atau kelalaian manusia sebanyak 22 kasus dan kebakaran yang terjadi karena tungku atau gas elpiji sebanyak 8 kasus.

"Kebakaran yang bersumber dari rokok ataupun korek api kami catat ada sebanyak 4 kali kasus," tambahnya.

Lebih lanjut Supriyadi mengatakan bahwa untuk dampak dari 62 kasus kebakaran yang terjadi, ada 2 orang yang meninggal dunia dan 2 orang luka-luka. 

Total kerugian yang dicatat petugas sebanyak Rp11, 2 miliar.

"Total kerugian akibat kebakaran kami hitung sebanyak Rp11,2 miliar. Kemudian kerusakan bangunan kami catat ada 57 unit,"  ungkap Suriyadi.
 
Selain menangani kejadian kebakaran, petugas damkar Kabupaten Cilacap juga melakukan pertolongan non kebakaran.

Mulai dari operasi tangkap tawon, operasi tangkap ular, evakuasi cincin hingga penyemprotan lumpur.

Sejak Januari hingga Juli 2024 ini, petugas telah melakukan operasi tangkap tawon sebanyak 231 kali, operasi tangkap ular 49 kali dan evakuasi hewan liar sebanyak 5 kali.

Kemudian evakuasi cincin sebanyak 49 kali, evakuasi warga 6 kali, evakuasi pohon tumbang 6 kali dan penyemprotan lumpur sebanyak 6 kali.

Terkait hal tersebut, Supriyadi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam beraktifitas terutama aktifitas-aktifitas yang dapat menyebabkan kebakaran.

Baca juga: Warga Bakar Kayu Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Lahan di Cilongok Banyumas

Apabila terjadi kebakaran Supriyadi meminta warga untuk dapat menghubungi petugas di Pos Damkar terdekat.

Dia memastikan para petugas dan relawan damkar akan stand by selama 24 jam untuk melayani masyarakat baik melakuman penanganan kebakaran maupun non kebakaran. 

"Apabila terjadi kebakaran, masyarakat dihimbau untuk segera menghubungi Pos Pemadam Kebakaran terdekat agar bisa segera ditindaklanjuti," imbuh Supriyadi.(pnk)

Berita Terkini