Berita Semarang

Cegah Kanker Serviks, Portkesmas Gandeng UNICEF Gelar Training of Trainer

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) didukung oleh UNICEF Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE), menggelar kegiatan Training of Trainer Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Imunisasi HPV, di Kota Semarang, Rabu (7/8/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) didukung UNICEF Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, dan Kelompok Kerja Komunikasi Risiko dan Pelibatan Masyarakat (Pokja RCCE), menggelar kegiatan Training of Trainer Komunikasi Perubahan Perilaku untuk Imunisasi HPV, di Kota Semarang, Rabu (7/8/2024). 

Kegiatan ini bertujuan membangun keterampilan komunikasi interpersonal tenaga kesehatan, kader, dan guru sekolah dasar.

Keterampilan ini sangat dibutuhkan untuk dapat membangun kepercayaan, memotivasi warga, dan mengatasi kemungkinan penolakan.

Baca juga: Angka Mengkhawatirkan Kasus Kekerasan Terhadap Anak, Unicef Tekankan Pentingnya Pencegahan

Pasalnya, melengkapi imunisasi anak adalah kunci untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit menular berbahaya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Irma Makiah menyampaikan, komitmen pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam upaya promosi kesehatan dan memberikan pelayanan imunisasi anak yang berkualitas.

“Kami meyakini bahwa upaya promosi kesehatan membutuhkan dukungan banyak pihak. Saya berharap kolaborasi ini dapat meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat untuk imunisasi. Jangan sampai anak-anak kita menderita karena penyakit berbahaya termasuk kanker serviks yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi,” tegasnya.

Irma memaparkan, Dinkes baru saka meluncurkan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS). Pihaknya berupaya mengejar calupan imunisasi dasar lengkap pada momentum BIAS ini.

Pasalnya, capaian imunisasi yang seharusnya 50 persen di Jateng, saat ini masih 40 eprsen. 

"Sebabnya bermacam-macam. Dari kesadaran orang tua kurang, akses layanan di daerah sulit dan lain-lain. Kami evaluasi satu per satu," paparnya. 

Dia menyebut, ada banyak imunisasi dasar lengkap yang diharapkan visa dilengkapi pada saat BIAS ini. 

Pada momentum BIAS, pihaknya menambahkan imunisasi difteri, tetanus, dan MR.

Bagi siswa perempuan kelas 5 dan 6, ada vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah menekankan, dukungan sektor pendidikan dalam pelaksanaan imunisasi.

Pihaknya tidak hanya mendukung pelaksanaan imunisasi di sekolah, tetapi juga aktif memberikan informasi yang tepat kepada siswa dan orang tua.

"Dengan kolaborasi yang erat antara sektor pendidikan dan kesehatan, kami percaya bahwa bisa menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan anak-anak,” ujarnya.

Chief of UNICEF Java Field Office, Arie Rukmantara menyatakan, UNICEF berdedikasi pada target bersama secara global untuk melindungi kehidupan 86 juta anak perempuan dan mendukung 21 negara, termasuk Indonesia, dalam memberikan imunisasi HPV kepada anak perempuan Indonesia, termasuk di Jawa Tengah.

"Pendekatan multi-sektoral UNICEF yang memanfaatkan platform sekolah dan komunitas kami utamakan untuk melindungi hak-hak anak perempuan dan memastikan permintaan terhadap vaksin, demand generation, tumbuh tinggi," terangnya. 

Dia memaparkan, perlindungan hak anak perempuan yang makin kuat di Jawa Tengah semakin berkorelasi positif dengan naiknya angka Indeks Pembangunan Gender dan turunnya angka Indeks Ketimpangan Gender di provinsi dengan populasi terbesar ke-3 di Indonesia.

“Jateng saat ini sudah banyak mencatat pemimpin perempuan sukses dan kuat, dari Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno Marsudi, dan kepala-kepala dinas provinsinya banyak Srikandi cerdas. UNICEF ingin 20-30 tahun lagi, prestasi ini tetap dan bahkan meningkat agar Indonesia Emas 2045 mencatat peran perempuan yang signifikan,” lanjut Arie.

Menurut Kepala Perwakilan UNICEF di Jawa tersebut, imunisasi HPV penting disukseskan karena setiap dua menit, seorang wanita meninggal karena kanker serviks.

Imunisasi ini dapat mencegah sebagian besar kasus.

Baca juga: 5 SMP di Kudus Jadi Pilot Project Sekolah Sehat Bersama UNICEF

Apalagi jika dikombinasikan dengan skrining dan pengobatan. 

Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Amru, menyoroti pentingnya pendekatan 'Jaga Bersama' dalam meningkatkan cakupan imunisasi.

"Pendekatan 'Jaga Bersama' menekankan upaya kolaborasi diantara sektor kesehatan, pendidikan, universitas, lembaga masyarakat, swasta dan juga media. Bersama UNICEF Indonesia kami berupaya untuk terus melakukan upaya promotive dan preventive yang merupakan pilar penting dalam transformasi kesehatan di Indonesia," paparnya. (eyf)

Berita Terkini