"Untuk Kabupaten Pati prevalensi stunting mengalami penurunan 4,5 % di tahun 2023 menjadi 18,5?ri tahun 2022 sebesar 23 dan harapannya pada tahun 2024 menjadi 14 % sehingga dengan adanya pencanangan kampung KB ramah perempuan dan peduli anak di Desa Gunungsari, angka prevelensi dapat sesuai dengan target," ungkap dia.
Pencanangan Getas Ranting ini, imbuh Faisa, diharapkan dapat diikuti oleh semua Desa/kelurahan di seluruh Kabupaten.
"Adapun tujuan terbentuknya Getas Ranting ini ialah untuk menurunkan angka stunting, mencegah adanya perkawinan anak, meningkatkan ekonomi perempuan, meningkatkan kesadaran perlindungan terhadap anak, mencegah kekerasan perempuan, terwujudnya angka cakupan ber-KB yang tinggi, serta untuk meningkatkan perilaku Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau PHBS," jelas dia.
Adapun harapan utamanya, sambung Faisa, ialah agar kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, dapat menjadi sebuah program yang efektif guna menurunkan prevelensi stunting di Jawa Tengah.
Menanggapi pidato Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Sejahtera DP3AP2KB Provinsi Jateng tersebut, Pj Bupati, Henggar Budi Anggoro menyatakan kesiapan pihaknya untuk ikut berpartisipasi mendukung keberhasilan program kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak tersebut.
Henggar pun berharap kolaborasi aktif dari seluruh elemen terkait, baik di tingkat daerah, kecamatan, desa, tokoh masyarakat, maupun mitra kerja lainnya.
“Mudah-mudahan melalui strategi kolaboratif antara seluruh komponen terkait, kampung keluarga berkualitas ramah perempuan, dan peduli anak, di Kabupaten Pati dapat berjalan sukses demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat sebagai sebuah kondisi ideal yang kita harapkan bersama,” tandas dia. (*)