KDRT yang Dialami Cut Intan Buat Anak Trauma Takut Bertemu Laki-laki, KemenPPPA Beri Pendampingan
TRIBUNJATENG.COM- Kasus KDRT yang dilakukan Armor Toreador kepada Cut Intan Nabila tuai sorotan publik.
Pasalnya dalam postingan Instagram yang diunggah @cut.intannabilla, Selasa (13/8/2024), tampak sang suami, Armor memukuli tubuh Cut Intan.
Bahkan Armor menjambak sang istri yang ia lakukan di dekat anak ke tiga mereka yang baru berusia 20 hari.
Dalam unggahan tersebut saat Intan dipukul suami, ia sudah berteriak dan meminta tolong, namun Armor tetap melakukan kekerasan terhadap Intan.
Kekerasan yang dilakukan oleh Armor ternyata sudah terjadi di awal pernikahan tahun 2020 dan pernah disaksikan oleh anak-anaknya.
Hal ini membuat anak-anaknya mempunyai trauma, sehingga takut bertemu laki-laki.
"Dari informasi yang kita dapat dari lingkungan dan ART bahwa anak-anak korban sangat takut bertemu dengan laki-laki," jelas Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro dalam konferensi pers, Rabu (14/8/2024).
Diduga hal itu disebabkan karena anak-anak tersebut sering melihat kekerasan yang dilakukan ayahnya.
Dalam wawancara bersama awak media, Armor mengaku sudah lebih dari 5 kali melakukan kekerasan.
"Selama 5 tahun apakah di depan anakmu pernah terjadi (KDRT)?" tanya AKBP Rio Wahyu mengutip TribunJatim.
"Pernah, tapi kebanyakan berdua (dengan istri)," jawab Armor.
Akibat KDRT dari sang suami, kondisi Cut Intan Nabila belum memungkinkan untuk dilakukan pemeriksaan.
"Kami ingin menggali pemeriksaan dari korban, karena kemarin faktor psikologisnya masih trauma kami berinisiatif menghentikan dulu sementara pemeriksaan dari korban," papar AKBP Rio Wahyu.
Anak Kerap Menangis
Selain itu menurut Rio, ketiga anak Cut Intan juga selalu menangis mencari keberadaan ibunya.
"Sehingga pemeriksaan tadi malam kami hentikan sementara melihat faktor psikologi ibu dan anaknya yang kecil serta anaknya yang selalu menangis di rumah mencari keberadaan ibunya," ungkapnya.
Untuk itu, polisi menggandeng Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bogor untuk mendampingi korban.
Asisten Deputi Pelayanan Perempuan Korban Kekerasan KemenPPPA, Ratih Rachmawati mengatakan kondisi Cut Intan Nabila masih syok dan trauma.
"Masih trauma, masih syok. Sehingga kemarin memang pas disampaikan pak Kapolres kami masih belum bisa mendapatkan informasi secara detail dari korban karena korban butuh menenangkan diri," ungkap Ratih.
Selain itu, ketiga anak korban juga ikut mendapatkan pendampingan dari KemenPPPA.