TRIBUNJATENG.COM - Polisi menyampaikan update pemeriksaan dugaan kasus bullying yang menewaskan Dokter Aulia mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).
Hingga Jumat (16/8/2024) Polrestabes Semarang telah memeriksa beberapa saksi hingga barang bukti.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mengatakan sampai saat ini pihaknya telah meminta keterangan ke pemilik kos.
Berikutnya, dia akan memintai keterangan ke rekan korban dan melacak bukti yang ditemukan di kos korban.
Termasuk mengecek rekaman CCTV.
Baca juga: UPDATE Meninggalnya Dokter PPDS Anestesi Undip, IDI Jateng Dukung Polisi Dalami Kasus
Baca juga: Beredar Isi Buku Pedoman Unthulektomi Diduga Ciptakan Kultur Bullying dr Aulia Mahasiswi PPDS Undip
"Sampai saat ini sudah kita periksa pemilik kos, rekan kerjanya juga akan kita mintai keterangan, sekarang kita fokus TKP, ada beberapa bukti yang mau kita dalami, dari CCTV, dan sebagainya," ujar Andika melalui sambungan telepon, Jumat (16/8/2024).
Polisi juga akan mendalami dugaan perundungan dengan memeriksa buku harian yang ditinggalkan milik korban.
Kemudian memeriksa obat-obatan yang berada di lokasi kejadian.
"Buku diary ya kita baca kita periksa, kita sinkronkan apa benar dengan korban. Jika dilihat korban juga punya obat-obatan yang perlu kita dalami sakit apa," katanya.
Kendati demikian, dia meminta agar publik tidak langsung berasumsi soal dugaan perundungan sebelum hasil penyidikan polisi selesai.
Pasalnya Andika mendapati keterangan dari saksi bila korban kesulitan menjalani studi di Undip Semarang.
"Buku diary enggak langsung bullying dan sebagainya. Kita jangan berasumsi dulu."
"Kita enggak tahu pembelajarannya seperti apa. Buku ini kan kita dalami dan cek lagi."