TRIBUNJATENG.COM - Dokter spesialis konservasi gigi sekaligus influencer kesehatan Dokter Mirza Mangku Anom ikut buka suara terkait dugaan perundungan yang dialami dr.Aulia Risma Lestari hingga meninggal.
Dokter Mirza menjelaskan alasan mengapa para junior atau dokter residen yang sedang menjalani pendidikan spesialis tak bisa melawan para senior atau konsulen.
Alasan itu ia jelaskan di story Instagram pribadinya @drg.mirza pada Jumat (16/8/2024).
Dalam pemaparannya, dokter Mirza mengatakan jika setiap residen atau dokter muda harus memiliki study kasus agar bisa lulus.
“Pada heran ya, kok nggak ngelawan aja. Kok pada patuh banget.
Emang konsekuensinya apa.
Jadi gini, saat pendidikan spesialis, kita sebagai mahasiswa atau residen. Kita butuh kasus, kasus tindakan atau kasus apapun untuk kita presentasikan dan kita jadikan bahan ujian kepada dosen.
Namanya junior, tentu tidak dipasrahin ngerjain pasien sendiri atau secara mandiri, tapi mendampingi senior.
Nah kalau kita neglawan sama senior, otomatis kita nggak diajak dong. Kalau senior ada kasus, ada tindakan atau operasi nggak diajak.
Otomatis kalau kita nggak diajak kita nggak punya kasus untuk ujian. Kalau nggak punya kasus untuk ujian, nggak lulus-lulus. Itu lingkaran setan,” papar Dokter Mirza.
Selain memaparkan alasan junior tak bisa melawan, Dokter Mirza juga membagikan kasta dalam pendidikan dokter.
Yaitu Pureblood, yaitu kedua orangtua residen adalah anak dokter atau dokter spesialis.
Kasta ini disebut kasta tertinggi dan paling aman.
“Kamu anaknya spesialis dan kamu menempuh pendidikan sama kayak orangtuamu, itu aman bos, tenang,” papar Dokter Mirza.
Kemudian ada Halfblood, yaitu salah satu orangtua adalah dokter atau dokter spesiali.
Terakhir ada muggle blood dimana kedua orangtua siswa tidak ada yang dokter.
“Yang paling berat adalah Muggle, jadi bukan anak dari dokter atau dokter gigi. Strugglenya luar biasa. Biasanya itu yang dianggap kasta terendah,” lanjutnya.
Dokter Mirza mengungkap jika praktik senioritas tetap berlanjut meskipun dokter residen itu sudah lulus. (*)