Pilwakot Semarang 2024

Diisukan Mundur, Warganet Justru Ramai Dukung Dico Ganinduto Tetap Maju di Pilwakot Semarang 2024

Editor: muh radlis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dico Ganinduto

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Isu mundurnya Bupati Kendal, Dico Ganinduto, dari bursa calon Wali Kota Semarang dalam Pilkada 2024 menarik perhatian luas di media sosial. 

Alih-alih menyurutkan semangat, dukungan untuk Dico justru mengalir deras dari masyarakat yang berharap dirinya tetap maju sebagai calon Wali Kota Semarang, Jawa Tengah.

Pakar Komunikasi Strategis, Tuhu Nugraha, menilai bahwa dukungan publik yang masif di media sosial bisa menjadi faktor penting yang dipertimbangkan partai dalam menentukan calon.

"Saat ini, salah satu faktor keputusan dalam mengusung calon adalah popularitas di media sosial, dan ini bukan rahasia lagi," ungkap Tuhu pada Sabtu, 24 Agustus 2024.

Lebih lanjut, Tuhu menekankan bahwa aspirasi yang berkembang di media sosial kini menjadi pertimbangan valid dalam pengambilan keputusan partai.

"Aspirasi di media sosial menjadi salah satu penentu dalam menentukan calon kepala daerah," tambahnya.

Di sisi lain, Direktur Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala, menekankan bahwa sensitivitas pemilih saat ini lebih fokus pada capaian kinerja calon di daerah yang pernah dipimpinnya.

Menurutnya, prestasi yang diraih Dico selama membangun Kota Kendal menjadi bukti yang bisa diuji dan dilihat langsung oleh masyarakat.

"Pengakuan masyarakat terhadap kinerja Dico di Kendal bisa menjadi titik penting yang akan diuji dalam Pilkada Semarang," jelas Kamilov.

 Ia juga menekankan bahwa popularitas saja tidak cukup untuk menjadi kandidat yang kuat.

"Pemilih saat ini lebih kritis dan menilai dengan tajam. Hasil kinerja seorang calon jauh lebih bernilai daripada sekadar popularitas," ujarnya.

Kamilov juga mengingatkan bahwa meskipun dukungan partai penting, nilai tertinggi tetap akan ditentukan oleh masyarakat sebagai pemilih.

"Mesin partai memang berperan sebagai kendaraan, tapi hasil kinerja seseorang memiliki nilai yang jauh lebih tinggi," kata Kamilov.

"Partai politik harus melihat lebih jauh dari sekadar kekuatan finansial calon, karena pada akhirnya, penilaian masyarakatlah yang menentukan." (*)

Berita Terkini