TRIBUNJATENG.COM, KENDAL – Furi (35), seorang warga Pandes, Cepiring, Kendal, bersyukur telah menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Bapak satu orang anak ini mengaku kini dirinya tidak lagi takut berobat di fasilitas kesehatan karena telah memiliki jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS Kesehatan.
Ditemui di ruang perawatan RSUD dr. Soewondo Kendal, Furi yang sedang mendapatkan perawatan mengatakan bahwa dirinya merasakan manfaat yang begitu luar biasa dari Program JKN.
Baca juga: Optimalkan Digitalisasi Layanan Dirti BPJS Kesehatan Gandeng PERSI Jawa Tengah
dirinya bersyukur lantaran seluruh biaya perawatan dan pengobatannya sepenuhnya ditanggung oleh BPJS Kesehatan.
“Dengan menjadi peserta dari Program JKN, saya sangat terbantu sekali. Ini merupakan kali kedua saya mendapatkan perawatan di rumah sakit. Yang pertama saya merasakan manfaat dari Program JKN ini yaitu saat saya harus melakukan operasi di bagian perut. Itupun sama sekali tidak ada iur biaya yang menjadi beban saya, semuanya gratis,” ungkap Furi.
Sebagai warga di Kabupaten Kendal dan telah terdaftar sebagai peserta Program JKN dari segmen Pekerja Bukan Penerima Upah Pemerintah Daerah (PBPU Pemda), Furi berterima kasih atas jaminan kesehatan yang telah diberikan kepadanya.
Terlebih ini adalah kedua kalinya ia harus mendapatkan perawatan di rumah sakit.
“Sekarang saya masih menunggu diagnosa dari dokter yang menangani saya saat ini. Tidak bisa dibayangkan lagi apabila tidak ada jaminan kesehatan dari Program JKN. Seperti sekarang saya tiba-tiba harus menjalani perawatan lagi di rumah sakit, belum lagi apabila nanti harus ada tindakan-tindakan seperti operasi contohnya, pasti butuh biaya yang cukup besar,” ujar Furi.
Sebagai kepala keluarga disaat sakit seperti sekarang ini pasti banyak pikiran-pikiran yang timbul di benaknya.
Salah satunya adalah biaya pengobatan, tidak dipungkiri biaya untuk berobatpun tidaklah sedikit.
Namun dengan adanya Program JKN membuat Furi bisa lebih tenang dan tidak membebani keluarga dengan biaya pengobatannya.
“Semua orang pasti inginnya selalu diberi kesahatan, tetapi juga tidak ada yang tahu kapan datangnya sakit, contohnya seperti yang sedang saya alami saat ini. Saya ini kan kepala keluarga harus menghidupi anak dan istri saya, jika tidak ada jaminan kesehatan dari Program JKN ya saya tidak tahu harus bagaimana lagi,” tutur Furi.
Furi juga mengungkapkan bahwa selama ia mendapatkan perawatan di rumah sakit sebagai peserta Program JKN mengaku mendapatkan pelayanan yang baik dari seluruh perawat maupun dokter yang menanganinya. Tidak ada perbedaan anatara pasien umum dengan peserta Program JKN.
“Saya mengikuti prosedur dan alur ketika berobat, saya awali dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar, kemudian saya dirujuk ke rumah sakit hingga sampai sekarang saya mendapatkan perawatan selama ini baik-baik saja. Selagi sesuai dengan alur menurut saya semuanya akan mudah dan tertangani dengan baik,” ujar Furi.
Ia juga mengatakan dari pengalamannya pertama kali mendapatkan perawatan di rumah sakit hingga pada kali kedua ini dirawat kembali, pelayanan kesehatan menggunakan Program JKN dari waktu ke waktu semakin baik.