TRIBUNJATENG.COM - Bertempat di Masjid Baitul muttaqin Cindaga dilaksanakan kegiatan Penguatan Moderasi Beragama melalui pengajian. Acara ini menghadirkan Bapak Dr. Muridan dan Muhammad Ash-shiddiqy, sebagai narasumber utama.
Seminar mengangkat tema “Penguatan Nilai-Nilai Moderasi Beragama dalam Hidup Bermasyarakat untuk Menjalin Kerukunan”.
Koordinator Desa KKN, Zulfa Nur Farikhah mengatakan, kegiatan ini merupakan wujud komitmen mempromosikan dialog antar agama, rasa toleransi, dan pemahaman bersama.
“Kami berharap workshop ini akan menjadi wadah yang berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan pandangan dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih harmonis” sambungnya.
Ta’mir masjid Nurul Muttaqin mengapreasi kegiatan seminar moderasi beragama. Pasalnya baru KKN Tematik UIN Saizu yang memberikan program untuk menjalin kerukunan bersama.
“Bangga sekali saya ada seminar untuk mengeratkan tali silaturahim seperti ini, sehingga dapat menjalin kerukunan bersama”, pungkasnya.
“Peran kita sebagai warga negara adalah mengikuti sistem aturan dan tata perundang-undangan yang dibuat negara sehingga menjadi orang-orang yang yang mempunyai komitmen kebangsaan” pungkasnya.
Dalam sambutannya, Dr. Nawawi, M.Hum menekankan pentingnya moderasi beragama sebagai landasan kerukunan sosial.
Moderasi beragama, yang mencakup sikap toleransi, saling menghormati, dan kerjasama, dapat diimplementasikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kegiatan ekonomi dan sosial. Dr. Nawawi juga mengungkapkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat memupuk semangat kebersamaan di antara peserta, terlepas dari perbedaan latar belakang agama dan budaya.
Selain fokus pada keterampilan karawitan, pelatihan ini juga mempromosikan nilai-nilai kebersamaan dan kerja sama antar peserta. Dengan mempraktikkan nilai-nilai moderasi beragama, peserta belajar untuk bekerja sama dan saling mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
Hal ini sejalan dengan upaya untuk membangun masyarakat yang harmonis dan produktif.
Pelatihan ditutup dengan sesi materi seni budaya dalam islam dan foto bersama, menandai semangat kebersamaan yang telah terjalin.
Para peserta menyatakan rasa syukur dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memberdayakan masyarakat desa.