TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Kisahnya bersama seorang wanita open BO berujung panjang.
Motor hilang dan pemuda asal Klatenini juga harus menjalani persidangan.
Ia bahkan sempat ngaku kena gendam demi menutupi rasa malunya.
Dan dapat nasehat khusus dari hakim.
Baca juga: Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Paripurna Terakhirnya di IKN, Minta Maaf ke Menteri dan Kepala Lembaga
Pemua itu awalnya niat melakukan open BO melalui aplikasi MiChat, namun berujung motornya hilang.
Kejadian itu terungkap dalam persidangan kasus penipuan di Pengadilan Negeri (PN) Boyolali, Kamis (12/9/2024).
Dalam sidang itu, korban AS alias Gendon dihadirkan sebagai saksi.
Kasus penipuan itu terjadi akhir Januari 2024 lalu.
Gendon mengenal terdakwa Mulya Rahmadani melalui aplikasi Michat.
Di aplikasi hijau itu, terdakwa memberi nama akunya Nindi Okta.
Dua hari setelah kontak dengan akun Nindi Okta itu, kedua janjian buat ketemuan.
Dengan semangat, Gendon menemui "Nindi" di daerah Ngangur, Kecamatan Banyudono.
Dengan mengendarai sepeda Honda Scoopy, Pemuda asal Klaten itu memacu kendaraan bernomor polisi AD 3474 K, ke lokasi yang telah disepakati itu.
Sebelum "bertransaksi" pelaku meminta korban mengantarkan ke daerah Simo.
Dengan sepeda motor warna hitam itu, korban memboncengkan pelaku.
Keduanya pun kemudian berhenti di depan kantor jaga PLN Simo.
Nah, di sana Mulya pun meminjam sepeda motor korban untuk mengantarkan Handphone ke tempat pamannya.
Namun, sekitar 30 menit kemudian, Mulya tak kunjung kembali.
Gendon pun kemudian menghubungi Mulya namun tak mendapatkan respon.
Tak pikir panjang, Gendon langsung melaporkannya ke Polsek Simo.
Gendon pun sempat ngeles saat ditanya ketua Majelis Hakim, PN Boyolali, Teguh Indrasto alasan memberikan cuma-cuma sepeda motornya kepada terdakwa.
Gendon pun memberikan jawaban di luar dugaan.
"Saya diguna -guna (Hipnotis atau Gendam)," ucap Gendon sembari memegang pundaknya yang ditepuk-tepuk terdawak selama perjalanan ke Simo.
Ketua majelis hakim pun tak percaya begitu saja.
Teguh malah menceramahi Gendon.
Kepada Gendon dikatakan hilangnya kewaspadaannya itu karena punya pikiran kotor.
Karena memang, bukan menjadi rahasia lagi jika aplikasi itu menjadi sarana prostitusi.
Teguh pun menasehati Gendon agar segera menghapus aplikasi itu dan segera menikah. (TribunSolo.com)