Berita PBB

Retno Marsudi Orang Indonesia Pertama yang Jadi Utusan Khusus PBB

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menjadi orang Indonesia pertama yang ditunjuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai utusan khusus untuk isu air.

Retno pun merasa terhormat atas amanat baru yang akan ia kerjakan, selepas purnatugas sebagai Menteri Luar Negeri RI.

"Merupakan kehormatan bagi saya dan Indonesia, ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air, Special Envoy of the UN Secretary General on Water," kata Retno dalam keterangan video, Jumat (13/9).

Retno mengatakan, meskipun penunjukan dilakukan, pada 13 September, dia akan memulai bekerja di PBB, mulai 1 November mendatang.

Retno juga menyebut, penunjukannya sebagai utusan khusus Sekjen PBB untuk isu air telah dikonsultasikan oleh Presiden, Joko Widodo, dan Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Mereka berdua disebut memberikan lampu hijau agar wanita yang telah berkarier sebagai diplomat selama 40 tahun itu menerima tawaran dari PBB.

Retno menyebut, penunjukannya sebagai utusan khusus PBB untuk isu air adalah implementasi dari mandat yang diberikan UN Water Conference 2023.

"Beberapa mandat yang diberikan kepada saya antara lain, memperkuat kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan Agenda Air atau Water Agenda termasuk tindak lanjut hasil Water Conference PBB tahun 2023," ucapnya.

Dia juga mendapat mandat untuk meningkatkan kerja sama internasional dan meningkatkan sinergi dengan berbagai proses internasional dalam mendukung pencapaian semua tujuan dan target terkait air seperti SDG 6 dari Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Ia juga bertugas menjadikan masalah air menjadi agenda politik utama baik di dalam maupun di luar PBB, memobilisasi aksi dan sumber pendanaan untuk menangani krisis air dunia, dan mendorong agar pemenuhan target-target terkait air dapat dilakukan demi tercapainya perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia.

"Komitmen negara dunia sangat critical mengingat pentingnya isu air bagi seluruh aspek kehidupan manusia dan bahkan bagi perdamaian dunia. Kerja sama internasional diperlukan. Pendekatan no one left behind, penting dikedepankan," tandasnya. (kps/Tribunnews)

Baca juga: Bawaslu Kendal Tolak Gugatan Dico-Ali, Kubu Dico Pertimbangkan untuk Ajukan PTTUN

Baca juga: Persib vs PSIS : Kiper PSIS Syahrul Trisna Upayakan Gawangnya tidak dijebol Dimas Drajad

Baca juga: Buah Bibir : Oki Setiana Dewi Boyong Keluarga ke Mesir

Baca juga: BREAKING NEWS: Lalu Lintas di Simpang Tiga Bawen Kabupaten Semarang Padat Merayap Malam Ini

Berita Terkini