TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, menyebut wilayah terdampak kekeringan di Blora meningkat.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora, Mulyowati, pada 2023 wilayah terdampak kekeringan hanya 14 kecamatan.
"Namun tahun ini 2024, semua kecamatan yang ada di Blora atau 16 kecamatan terdampak kekeringan," katanya kepada Tribunjateng, Selasa (17/9/2024).
Lebih lanjut, dari 16 kecamatan yang terdampak kekeringan itu, terdapat 196 desa terdampak kekeringan.
Mulyowati, menyampaikan dalam upaya mengatasi kekeringan yang ada di Blora, pihaknya bekerjasama dengan kecamatan-kecamatan.
"Kami terus bekerjasama dengan kecamatan untuk memberikan informasi desa mana saja yang terdampak kekeringan," jelasnya.
BPBD diketahui juga bekerjasama dengan beberapa pihak terkait untuk mengatasi permasalahan dampak kekeringan di Blora.
Sejak awal musim kemarau hingga saat ini, lanjut Mulyowati, BPBD sudah dropping 525 tangki air, CSR 20 tangki air, PMI 135 tangki air.
"Sementara itu dari Baznas dan juga relawan-relawan banyak yang sudah melaksanakan droping air bersih," paparnya.(Iqs)