TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Kepala Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah, Iwannudin Iskandar, SH, M.Hum resmi menggantikan Hanung Cahyo Saputro, S.STP, M.Si sebagai Penjabat (Pj) Bupati Banyumas.
Iwannudin Iskandar dilantik sebagai Pj Bupati Banyumas oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Kamis (19/9/2024) di Wisma Perdamaian Jalan Imam Bonjol No. 209, Pendrikan Kidul, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang.
Selain Kepala Biro Hukum sejak 2020, sejak 23 Desember 2024 Iwannudin juga menjadi Pj Bupati Brebes.
Sementara Hanung Cahyo Sapuro setelah selesai 1 tahun menjabat Pj Bupati Banyumas sejak 24 September 2023, kembali menduduki jabatan semula sebagai Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Baca juga: Hari Ini Pj Bupati Banyumas Baru Dilantik, Hanung Diganti karena Protes Warga? Ini Kata Pemkab
Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana menyampaikan apresiasi kepada Pj Bupati Banyumas yang telah berhasil mengatasi beberapa permasalahan seperti penanganan kemiskiman, penurunan stunting dan juga pengendalian inflasi.
Menurutnya masih ada masalah terkait pengangguran yang prosentasenya masih diatas propinsi.
Sehingga ia titip kepada Pj Bupati yang baru untuk mendapatkan perhatian khusus.
Menyinggung terkait kesiapan pemerintah daerah saat pemilihan umum kepala daerah atau Pilkada di Banyumas dan Brebes Pj Gubernur mengatakan dua daerah ini hanya diikuti calon tunggal atau melawan kotak kosong.
"Meskipun calon tunggal, saya berharap semua masyarakat juga menyatu sehingga tidak terjadi konflik.
Saya juga berharap, Kapolres, Dandim, dan pemerintah daerah tetap dalam kewaspadaan tinggi (menghindari terjadi konflik) meskipun calon tunggal," katanya kepada Tribunbanyumas.com, dalam rilis.
Nana menambahkan potensi konflik bisa terjadi meskipun Pilkada diikuti calon tunggal.
Karena pasti ada masyarakat yang tidak semuanya sepakat adanya calon tunggal atau melawan kotak kosong.
Hal tersebut terbukti pada Pemilihan Wali Kota Makassar pada Pilkada beberapa tahun silam.
"Calon tunggal itu belum tentu menang, contohnya sudah ada di Makassar.
Saat itu calonnya kalah," ungkapnya.