Pemilukada Serentak 2024

Bagaimana jika Kotak Kosong Menang pada Pilkada Serentak 2024?

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kotak Kosong

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS -- Fenomena Kotak Kosong dalam Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak telah menimbulkan pro dan kontra.

Satu sisi masyarakat tidak punya pilihan lain, satu sisi itulah realita bila semua parpol berkoalisasi untuk bergabung semua sehingga tidak ada calon lain.

Tentunya masyarakatlah yang memilih dan menentukan calon pemimpinnya sendiri.

Diantaranya adalah di Pilbub Banyumas, Jawa Tengah, yang juga hanya diikuti pasangan calon tunggal yaitu, Sadewo Tri Lastiono dan Dwi Asih Lintarti. 

Pasangan yang diusulkan gabungan 12 partai politik itu harus mengumpulkan suara sebanyak 50 persen lebih untuk dapat ditetapkan menjadi bupati dan wakil bupati terpilih.

Lantas bagaimana apabila kotak kosong yang menang?

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyumas Divisi Teknis Penyelenggaraan Sidiq Fathoni mengatakan, apabila dimenangkan kotak kosong maka akan digelar Pilkada ulang.

"Seandainya kotak kosong yang menang, artinya mendapat 50 persen lebih suara, maka akan digelar pemilihan (pilkada) berikutnya," kata Fathoni kepada wartawan, Rabu (25/9/2024).

Hal itu telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2006 tentang Pilkada.

Fathoni mengatakan, pilkada ulang yang semula akan dilaksanakan pada pilkada serentak berikutnya atau 2029, akan dimajukan menjadi tahun 2025.

"Sesuai hasil RDP (Rapat Dengar Pendapat) di DPR RI, pilkada ulang akan dilaksanakan pada tahun 2025. Yang saya pahami sampai saat ini seperti itu," ujar Fathoni.

Pasangan calon yang kalah dengan kotak kosong, kata Fathoni, bisa mengikuti kembali kontestasi pada pilkada ulang.

Seperti diketahui, pasangan Sadewo-Lintarti dipastikan akan melawan kotak kosong pada Pilkada Banyumas 2024.  

Kepastian itu setelah KPU Banyumas melakukan rapat pleno tertutup penetapan pasangan calon (paslon) bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup), Minggu (22/9/2024).

Dari hasil pengundian, pasangan Sadewo-Lintarti mendapat nomor urut 1. Sedangkan nomor urut 2 yaitu kolom kosong atau kotak kosong.

Baliho Kotak Kosong

Baliho ajakan memenangkan kotak kosong atau kolom kosong dalam Pilkada Banyumas mulai gencar dilakukan. 

Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Banyumas mulai memasang baliho di sejumlah titik di Purwokerto.

Pakar Politik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Indaru Setyo Nurprojo mengatakan banyak peristiwa yang diliat oleh masyarakat oleh publik berkaitan dengan hal-hal menurut publik ada etika politik yang terkoyak-koyak. 

Pertama peristiwa yang berkaitan dengan putusan Mahkamah Konstitusi yaitu penetapan usia wakil presiden.

Hingga rentetan langkah-langkah politik beberapa upaya pergantian ketua parpol dan sebagainya.

Artinya secara nasional peristiwa-peristiwa dianggap oleh publik sebagai bentuk pelanggaran etika itu kerap mereka lihat. 

Sementara pelanggaran etika politik yang terjadi di Banyumas, beberapa elit politik melakukan langkah-langkah membalikkan dukungan setelah semuanya terdaftar. 

Ketika calon-calonnya sudah muncul di baliho dan sebagainya, tiba-tiba diambil langkah sepihak oleh elit partai.

Indaru melihat masyarakat banyumas membaca itu sebagai bentuk dari yang mereka lihat dengan pelanggaran etika. 

Sehingga apa yang dilakukan oleh elit partai dengan kemudian bergabung dengan satu pasangan calon dianggap melanggar etik oleh publik.

"Karena pada awalnya mereka melihat sendiri berbagai calon yang sudah muncul dan siap bertarung. 

Pasca itu kemudian banyak calon mundur, dan kemudian muncul lagi, gagal lagi, gagal lagi. 

Nah, hal ini dibaca senada atau selaras dengan apa yang terjadi di nasional," terangnya kepada Tribunbanyumas.com, Senin (16/9/2024). 

Dengan demikian kelompok masyarakat itu ingin menunjukkan sikap kekecewaan mereka dengan memunculkan fenomena ini.

Yaitu fenomena kotak kosong, atau menangkan kotak kosong, atau gerakan koalisi masyarakat banyumas atau apapun sebutannya.

Hal itu adalah bentuk dari kekecewaan dalam konteks etik politik. 

Walaupun dalam dunia politik manuver dan langkah masing-masing partai dianggap sah-sah saja.

Namun dalam di mata publik, mata pemilih, itu tidak seharusnya terjadi, karena mereka tidak akan berpikir sampai hitung-hitungan dan bargaining politik yang ada di elit partai. 

"Saya pikir ini menarik karena kemudian masyarakat bergerak, gayung bersambut. 

Saya pikir hanya lewat media sosial, tapi ternyata hingga muncul sampai baliho-baliho yang cukup besar dan strategis itu," katanya. 

Pihaknya melihat dalam perkembangannya banyak kreasi-kreasi yang dimunculkan dari meme-meme, dari lagu, media sosial yang begitu sangat marak dan sangat kreatif di lapangan.

Tinggal bagaimanakah apakah ini memiliki signifikansi positif dalam prosesnya nanti dan seberapa jauh gerakan ini terkonsolidasi dengan baik, termanage dengan baik, dan tersampaikan pesan-pesannya kepada pemilih.

Hal itu jelas menjadi tantangan juga bagi teman-teman koalisi karena ini sebagai sebuah gerakan kan tidak ada struktur, ini bergerak sendiri kesana kemari.

Kemudian mencair menjadi sebuah isu bersama saja tapi tidak ada platform dan visi misi yang jelas.

"Ini kan bentuk kekecewaan atau lebih tepatnya dalam perkembangannya disebut juga sebagai bentuk perlawanan pemilih atau publik terhadap elit politik. 

Saya membacanya bahwa kotak kosong ini sebagai bentuk negosiasi politik antara publik atau pemilih dengan elit partai," terangnya. 

Indaru berpandangan apabila membaca komposisi, bukan masalah kalah menang.

Partai pengusung pasangan calon dengan suara sahnya itu ada sekitar hampir 98 persen.

Jumlah pemilih yang sah di Kabupaten Banyumas itu kalau didasarkan pada perolehan partainya dengan suara sah itu total ada 98 persen berkumpul pada pasangan calon.

"Artinya hanya tidak kurang dari 2 persen yang tidak mengusung pasangan calon bergambar itu. 

Nah bagaimana prosesnya ke depan, apakah akan 100 persen memilih pasangan calon bergambar, atau kemudian ada prosentase yang di kolom kosong akan meningkat. 

Nah ini kita lihat ke depannya, seberapa ini menjadi isu bersama, seberapa ini terkonsolidasi dengan baik, bagaimana ini kemudian berjalan sesuai planning dan rencana," tambahnya. 

Hal ini karena ini sebagai bentuk gerakan yang sifatnya tidak terkoordinasi, tidak terstruktur dan sebagainya.

Tentu saja gerakan ini punya kelemahan-kelemahan.

Kecuali dalam perkembangannya nanti akan terkonsolidasi dengan baik, terkomunikasikan dengan baik, terstruktur, dan ini menjadi suatu konsolidasi gerakan rakyat. 

Konsolidasi demokrasi, ini bisa juga menjadi ancaman yang signifikan. 

Fenomena kotak kosong itu bukan soal hanya bicara kekecewaan pemilih.

Ia menganggap kekecewaan publik Banyumas, bukan hanya soal bentuk perlawanan, akan tapi ini soal bagaimana nasib demokrasi di Banyumas.

Apakah nantinya akan tersandera atau kemudian nurut dengan keputusan elit partai, atau pemilih sebagai pemilik kedaulatan di Kabupaten Banyumas punya kekuatan.

Punya kemampuan yang terkonsolidasi dan tentu terkomunikasikan dengan baik. 

Sehingga dapat menjadi kotak kosong ini sesuai dengan apa yang diharapkan mereka. 

"Semoga ini menjadi pengingat bagi elit partai dan masyarakat Banyumas untuk membangun kesadaran politik, kesadaran demokrasi yang baik dan benar," imbuhnya. 

 Baliho dukungan memenangkan kotak kosong atau kolom kosong dalam Pilkada Banyumas yang mulai gencar dilakukan dan ditemukan di sejumlah titik di Purwokerto, Senin (16/9/2024). (Ist. Kiriman netizen)
Sebelumnya sempat diberitakan baliho ajakan pilihan kotak kosong sudah terpasang di sejumlah tempat di Purwokerto.

"Ada 3 titik, yaitu ada di perempatan tanjung, pasar karanglewas dan Glempang. 

Perjuangan ini direspon sedemikan rupa, bahwa kolom kosong ini ada dan eksis," ujar Koordinator Umum Koalisi Rakyat Banyumas, Setya Adri Wibowo.

Ia mengatakan keberadaan baliho-baliho ini memberitahu pilihan kotak atau kolom kosong ini bebas dan dilindungi undang-undang.

Bebas dilindungi undang-undang dan diperbolehkan KPU. 

"Supaya ingin tahu bagaimana reapon masyarakat, kita ingin kita lihat dan saya rasa ini baik untuk kepedulian masyarakat. 

Koalisi Rakyat Banyumas dan ini bagian dari mencerdaskan membuat pilihan kotak kosong," jelasnya. 

Pihaknya mengatakan sangat terbuka dengan berbagai kalangan masyarakat untuk ikut membersamai. 

Bahkan akan ada pengurus melakukan rapat koordinasi dan membentuk tim pemenangan kolom kosong Kabupaten. 

Selain itu akan membentuk tim kecamatan hingga desa.

"Kita sedang solidkan ini dan akan kita deklarasikan.

Kita pun bisa membentuk tim pemenangan, dan kita sama adu strategi dan intelektual," jelasnya. (jti) 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com 

Baca juga: Pria di Batam Nekat Rampok Kenalan MiChat Demi Lunasi Utang Judi, Korban Luka Parah di Leher

Baca juga: Hidup Foya-Foya dan Kecanduan Judi Online, Pria di Jepara Nekat Curi Sejumlah Motor

Baca juga: Hendrar Prihadi Tanggapi Survei, Akui Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul

Baca juga: KPU Kota Tegal Terima 754 Botol Tinta untuk Pilkada 2024, Siap Distribusi ke Ratusan TPS

Berita Terkini