TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Untuk memuluskan program uji coba makan bergizi gratis di Kabupaten Kudus pada 30 September hingga 3 Oktober nanti, akan menggunakan anggaran sekitar Rp282 juta.
Empat sekolah di Kabupaten Kudus yang menjadi program uji coba itu yakni SD 2 Wergu Wetan, SDIT Umar Bin Khattab, SMP 1 Gebog, dan MTs Negeri 1 Kudus.
Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar pada Disdikpora Kabupaten Kudus, Anggun Nugroho menjelaskan mekanisme penganggaran dalam kegiatan tersebut bersumber dari Dana Tak Terduga (TT) APBD Kudus 2024, sekitar Rp140 juta dan bekerjasama dengan CSR atau perusahan swasta.
Untuk totalnya dalam penyediaan makanan kegiatan MBG itu sampai Rp282 juta.
"Karena dalam pilot project ini melibatkan sekolah di bawah maupun di luar naungan Pemkab, jadi tidak semua bisa dianggarkan dari dana APBD. Sehingga kami melibatkan CSR dalam pelaksanaan kegiatan pilot project ini," ujarnya dikutip Tribunjateng, Rabu (25/9/2024).
Dana TT sekitar Rp140 juta itu untuk penyediaan makanan dan seremonial kegiatan
Sekitar Rp90 juta dibuat penyediaan makanan bagi sekolah di bawah Pemkab, dan Rp50 juta untuk seremonial.
Sementara itu untuk CSR yang dikeluarkan sebanyak Rp142 juta untuk penyediaan makanan bergizi bagi sekolah di luar naungan Pemkab.
Empat sekolahan yang menjadi pilot project, kata Anggun, dengan jumlah siswa sebanyak 2.599 orang. Sedangkan untuk nominal menu masing-masing jenjang pendidikan berbeda.
"Untuk jenjang SD menu senilai Rp17.500 dan jenjang SMP senilai Rp 19.500. Nominal tersebut sudah sekalian susu," katanya.
Perbedaan harga menu makan itu, dari hasil kajian DKK terkait kebutuhan gizi antara usia SD dan SMP. Sehingga ada selisih harga perporsi pada menu makan.
Untuk mekanisme pelaksanannya, Disdikpora Kabupaten Kudus juga akan menyediakan lunch box (tempat makan siang) ke masing-masing peserta didik.
Dalam menunya, lanjutnya, akan ada sayur, lauk, nasi, buah-buahan, dan juga susu UHT plain atau susu tanpa rasa.
"Harapannya, uji coba ini nanti akan menjadi pertimbangan pusat untuk merumuskan teknis MBG," katanya. (Rad)