Berita Kota Semarang

BKKPII Dukung Net Zero Emission Tahun 2050, Pelaku Industri Diminta Terapkan Standar Industri Hijau

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BKPPI bersama Kementerian Perindustrian dan Pemerintah Provinsi Jateng membuka Annual Meeting BKKPII 2024, Kamis (26/9/2024).   

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Kejuruan Kimia Persatuan Insinyur Indonesia (BKKPII) menggelar Annual Meeting tahun 2024 dengan tema Enhancing Process Safety Management & Green Industry Implementation to Strengthen NZE Acceleration, di Muladi Dome Universitas Diponegoro (Undip) pada 26 - 28 September 2024.

Ketua Panitia Annual Meeting 2024 BKKPII, Ir. Prayitno mengatakan, Annual Meeting ini adalah kegiatan tahunan yang dilaksanakan oleh BKKPII untuk mendukung program pemerintah dalam akselerasi Net Zero Emission (NZE) pada 2050. 

“Kami mengharapkan dengan adanya annual meeting ini, ada kolaborasi nantinya antara perguruan tinggi, praktisi, juga government untuk mempercepat implementasi green industry,” kata Prayitno usai Pembukaan Annual Meeting BKKPII 2024, Kamis (26/9/2024). 

Baca juga: Kondisi Terkini Trans Semarang: Emisi Lewati Batas, Lampu Mati, Tak Ada Wiper & Pakai Ban Vulkanisir

Baca juga: Duh, 28 BRT Trans Semarang Melebihi Ambang Batas Emisi, Hasil Sidak Dishub di Jalan Pemuda

Ketua BKKPII, Maryono menambahkan, hingga saat ini sudah ada 4.000 anggota di seluruh Indonesia. Annual Meeting kali ini adalah yang ketiga kalinya diadakan. Sebelumnya, Annual Meeting pertama diadakan di Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta, tahun berikutnya di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

“Kegiatan Annual Meeting ini tidak hanya konferensi tapi juga ada Konvensi BKKPII yakni pemilihan pengurus baru dan wakil ketua baru,” ujar Maryono.

Direktur Industri Kimia Hulu Ditjen IKFT Kemenperin RI, Wiwik Pudjiastuti mengatakan, dunia industri tidak lepas dari peran para insinyur salah satunya teknik kimia. Apalagi, untuk mendukung perkembangan Green Industry di Indonesia, peran para insinyur sangat dibutuhkan.

Saat ini, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan Net Zero Emission (NZE) yang awalnya pada tahun 2060 mundur 10 tahun menjadi tahun 2050. 

Industri di Indonesia sendiri ditopang oleh sembilan sektor yakni industri kimia, industri logam, industri kertas, industri keramik dan kaca, industri semen, industri tekstil, industri alat angkut, dan industri makanan minuman.

“Tentunya, upaya-upaya kita sudah mulai lakukan tentunya karena memang melalui beberapa kebijakan. Salah satunya yang sudah cukup lama kita mulai adalah dengan penerapan standar industri hijau,”paparnya. 

Diharapkan, para pelaku industri menerapkan standar industri hijau dan mendapatkan sertifikasi industri hijau. Dengan demikian, target capaian net zero emission bisa tercapai. (eyf)



Berita Terkini