Korban meninggal dunia akibat pertarungan antar gangster sejumlah 4 orang meliputi di lokasi Puri Anjasmoro (Semarang Barat, Tugu (Kecamatan tugu), Layur (kecamatan Semarang Utara) dan Kelud (Kecamatan Gajahmungkur).
"Untuk mencegah tindakan kriminal oleh kelompok gangster, kami sudah melakukan patroli bersama tiga pilar, ormas dan kelurahan. Termasuk melibatkan dan meningkatkan lagi polisi RW," beber Irwan.
Polrestabes Semarang mencatat ada beberapa daerah yang rawan terjadi tawuran antar gangster meliputi Kecamatan Semarang utara di Bandarharjo dan Panggung Kidul.
Wilayah Kecamatan Semarang Selatan meliputi Barussari dan Jalan MT Haryono.
Semarang Timur mencakup Mlatiharjo, Banjir kanal timur dan Jalan dr Cipto. Semarang Barat terdiri dari Karangayu dan Kalibanteng.
Daerah lainnya yakni di Banjardowo Genuk, Plamongansari Pedurungan , Jalan Mgr Sugiyopranoto Semarang Tengah."Pastinya daerah rawan menjadi fokus pendekatan upaya pembinaan," imbuh Irwan.
Tokoh Masyarakat Kota Semarang AM Jumai memaparkan, penindakan gangster yang sudah mengarah ke kriminal di Kota Semarang bukan lagi tugas polisi melainkan perlu kekuatan tokoh agama, tokoh masyarakat dengan pendekatan pendidikan, keagamaan, dan kewirausahaan.
"Kita perlu memberi kesibukan kepada para anak muda dalam rangka untuk menurunkan angka kenakalan dan pengangguran," tandasnya. (Iwn)