Berita Tegal

Lakukan Evaluasi, BPJS Kesehatan Tegal Masih Temukan Masalah Teknis Penggunaan Finger Print

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Evaluasi penerapan layanan finger print yang diikuti oleh perwakilan rumah sakit atau Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) di wilayah Tegal, Senin (30/9/2024).

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - BPJS Kesehatan Cabang Tegal mengevaluasi layanan finger print bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) di wilayah Tegal, Senin (30/9/2024).

Evaluasi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari fasilitas kesehatan serta tim teknis.

Pada kesempatan itu, dikenalkan juga wacana penerapan validasi wajah atau biometrik yang disebut Face Recognition Identification System Technology Application (FRISTA).

Baca juga: Tugu di Taman Pancasila Tegal Ternyata Representasi Alat Reproduksi Pria dan Wanita, Ini Maknanya

Baca juga: Cegah Peredaran Obat Ilegal, Dadang Somantri Bina Toko Obat dan Apotek se- Kota Tegal 

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tegal, Chohari mengatakan, sistem finger print ini meminimalisir identitas ganda atau pengguna layanan yang tidak terdaftar secara resmi. 

Saat ini, finger print sudah diterapkan di rumah sakit atau FKRTL wilayah Tegal. 

Ia mengatakan, hasil evaluasi masih ada beberapa kendala dalam implementasinya, seperti masalah teknis yang berkaitan dengan pemindaian sidik jari. 

Kemudian di sebagian peserta yang sudah berusia lanjut tidak terdeteksi sidik jarinya karena faktor usia.

"Proses edukasi terus dilakukan."

"Karena sistem ini memiliki peran strategis dalam meningkatkan keamanan, efisiensi, serta keakuratan data peserta JKN," jelasnya. 

Menurut Chohari, BPJS Kesehatan saat ini juga sedang memperkenalkan FRISTA atau validasi menggunakan wajah.

Ia berharap, sistem tersebut bisa diterapkan untuk meningkatkan akurasi dan kenyamanan peserta saat mengakses layanan kesehatan. 

Sebab dengan FRISTA, peserta JKN hanya perlu memindai wajah mereka di perangkat khusus yang disediakan oleh fasilitas kesehatan.

"Kami yakin FRISTA akan menjadi solusi yang lebih modern dan mudah diakses oleh peserta.

Penggunaan teknologi pengenalan wajah juga terbukti lebih akurat dan cepat dibandingkan dengan sidik jari, serta mengurangi kesalahan teknis yang mungkin terjadi pada metode sebelumnya," ujarnya. (*)

Baca juga: Yuk Nikmati Sensasi Gurihnya Entok di Warung Mbak Ngatri, Bonusnya Keindahan Panorama Lereng Muria

Baca juga: Mees Hilgers Masih Berstatus Pemain Belanda Versi UEFA, Ini Buktinya

Baca juga: Manchester United Sumringah, Larangan Bermain 3 Laga Bruno Fernandes Resmi Dicabut

Baca juga: 8.000 Rekening Terindikasi Judi Online Mulai Diblokir Perbankan

Berita Terkini