Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tegal

Tugu di Taman Pancasila Tegal Ternyata Representasi Alat Reproduksi Pria dan Wanita, Ini Maknanya

Taman Pancasila Kota Tegal saat ini menjadi destinasi dan tempat publik yang digemari oleh warga dalam dan luar Kota Tegal.

|

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Taman Pancasila Kota Tegal saat ini menjadi destinasi dan tempat publik yang digemari oleh warga dalam dan luar Kota Tegal. 

Taman tersebut lebih tertata dan indah setelah mengalami revitalisasi pada 2020-2021, banyak bunga, tempat duduk pengunjung, dan lokomotif antik.

Tetapi banyak warga belum mengetahui jika Taman Pancasila merupakan taman bersejarah yang peresmiannya dilakukan oleh Presiden RI, Ir Soekarno, pada 1950- an.

Satu-satunya bangunan yang masih asli di Taman Pancasila yaitu tugu ikonik berbentuk lonjong yang berdiri tegak dengan lima cagak di sekelilingnya. 

Baca juga: Sejarah G30S/PKI: Upaya Kudeta PKI dan Pentingnya Pancasila Menurut Ahli Sejarah Undip

Tugu itu disebut-sebut menyerupai alat kelamin laki-laki dan perempuan. 

Sejarawan, Wijanarto mengatakan, Taman Pancasila mulanya adalah ruang terbuka yang didirikan oleh Kolonial Belanda di akhir abad ke-19 atau sekira 1895- 1897-an.

Saat itu, Belanda banyak membuat taman di Indonesia yang kemudian diberi nama ratu mereka, Wilhelmina Helena Paulina Marie Van Orange Nassau.

Satu di antaranya di Tegal, namanya Taman Wilhelmina atau Wilhelmina Park.

"Tetapi setelah dekolonisasi, semua yang berbau kolonialisme segera dibah. 

Wilhelmina Park saat itu dibangun ulang dan diberi nama Taman Pancasila oleh Presiden Soekarno. Itu terjadi tahun 1950-an," katanya kepada tribunjateng.com, Rabu (2/10/2024).

Menurut Wijanarto, sejak peresmian Taman Pancasila pertama kali hingga saat ini yang masih asli adalah Tugu Lingga dan Yoni.

Tugu tersebut merupakan representasi kesuburan yang diambil dari ajaran Hinduisme sebagai penghormatan kepada Dewa Siwa.

Lambang lingga berbentuk lonjong seperti alat kelamin laki-laki dan lambang yoni seperti cagak atau penampung yang merepresentasikan perempuan. 

"Presiden Soekarno mengaitkan dimensi 5 sila Pancasila dengan dimensi kesuburan Lingga dan Yoni. Makna dari tugu itu bahwa kesuburan tidak hanya di manusia, tetapi di tanah air dan lingkungan. 

Tugu itu juga menjadi pengingat perjuangan para pendahulu agar bisa terus termanifestasikan dalam Pancasila yang hidup," jelasnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved