Pelecehan di SMAN 3 Pekalongan

Nasib Guru BK SMAN 3 Pekalongan yang Diduga Lecehkan Puluhan Siswi, Kewenangan di Provinsi Jateng

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SMAN 3 Kota Pekalongan

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Pekalongan Yulianto Nurul Furqon, masih memberikan surat peringatan 1 untuk guru BK yang diduga melakukan pelecehan seksual verbal kepada puluhan para siswi.

Hal itu disampaikan, saat menemui para pelajar yang menggelar aksi demo di halaman sekolah setempat, Rabu (2/10/2024).

"Yang jelas proses kedinasan masih berlangsung, pak yuli (Kepsek) hanya mempunyai kewenangan untuk memberikan SP1, SP2 ada cabang dinas (cabdin) pendidikan provinsi, dan SP3 ada di gubernur," kata Kepala Sekolah SMAN 3 Kota Pekalongan Yulianto Nurul Furqon.

Baca juga: Puluhan Siswi SMAN 3 Kota Pekalongan Diduga Jadi Korban Pelecehan Verbal Guru BK

Baca juga: Begini Modus Guru BK SMAN 3 Kota Pekalongan Lecehkan Siswi, Total 30an Anak

Ia meminta kepada pelajar untuk menunggu proses kedinasan yang masih berlangsung terkait kasus tersebut.

"Jadi bertahap, tidak bisa guru dikeluarkan begitu saja. Harus ada proses kedinasan."

"Kita tunggu proses kedinasan, karena SMA kewenangannya ada di wilayah provinsi Jawa Tengah," ucapnya.

Didik Pramono dari lembaga bantuan hukum (LBH) Adhyaksa dalam sambutannya di depan para pelajar mengatakan, akan mengawal kasus ini sampai selesai.

Tidak hanya itu, ia juga meminta kepada pelajar dan korban jika ada dugaan intimidasi laporkan saja.

"Tadi juga saya sampaikan ke kepala sekolah, jika ada pelajar dan korban diduga ada intimidasi silahkan untuk melaporkan."

"Jika kita tidak bisa sikat kakinya, kita sikat kepalanya. Prinsip saya cuma satu, siapapun yang menghalanginya saya akan saya tabrak," kata Didik Pramono.

Diberitakan sebelumnya, ratusan pelajar SMA Negeri 3 Kota Pekalongan menggelar demo terkait, tindakan oknum guru bimbingan konseling yang diduga 

Aksi ini digelar di halaman Sekolah setempat, Rabu, (2/10/2024).

Aksi tersebut digelar untuk mendukung dan mendampingi para korban, bahkan para pelajar yang menggelar aksi ini meminta untuk kasus tersebut diusut tuntas. (Dro)

 

Berita Terkini