TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana, RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan menggelar simulasi Hospital Disaster Plan (HDP) di halaman RSUD setempat.
Kegiatan ini melibatkan, seluruh tenaga medis dan staf rumah sakit, didampingi oleh Petugas K3 RSUD Kajen.
Direktur RSUD Kajen, dr Imam Prasetyo, menjelaskan, simulasi ini merupakan langkah proaktif untuk memastikan bahwa seluruh elemen rumah sakit siap menghadapi ancaman bencana besar seperti Gempa Megathrust.
"Kesiapan ini sangat penting untuk melindungi keselamatan pasien, tenaga medis, dan seluruh staf rumah sakit. Kami berusaha meminimalisir dampak bencana dengan pelatihan yang terus berkesinambungan," jelas dr Imam, Senin (7/10/2024)
Menurutnya, simulasi ini dibagi menjadi dua sesi, pertama pemberian materi mengenai langkah-langkah sebelum dan sesudah gempa, serta skenario simulasi terjadinya gempa.
Dalam simulasi tersebut, para peserta mempraktikkan prosedur tanggap darurat mulai dari menyelamatkan diri saat gempa, evakuasi pasien, hingga pengelolaan fasilitas medis dan triase pasien.
"Kegiatan ini difokuskan di Gedung Kartini Sakti, yang terdiri dari empat lantai. Kompleksitas evakuasi di gedung ini memerlukan prosedur yang terstruktur, di mana pasien tanpa gejala (OTG) dan pasien dengan gejala ringan diarahkan melalui tangga darurat."
"Sedangkan pasien dengan keterbatasan mobilitas, dievakuasi menggunakan brankar dan kursi roda melalui ramp evakuasi," ujarnya.
Dr Imam menambahkan, dengan pelaksanaan simulasi ini, pihaknya ingin memastikan bahwa setiap orang di RSUD Kajen, baik tenaga medis maupun staf, tahu persis apa yang harus dilakukan dalam situasi darurat. Kesiapsiagaan ini kunci dalam mengurangi risiko dan dampak bencana.
"Pasca evakuasi, seluruh pasien dan staf diarahkan menuju titik kumpul untuk dilakukan triase oleh tim dokter dan perawat."
"Melalui simulasi ini, RSUD Kajen terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik, bahkan di tengah situasi darurat," tambahnya. (Dro)