Penculikan

Balita Umur Satu Tahun Enam Bulan Diculik Sepasang Kekasih Asal Sleman, Untuk Jaminan Utang

Editor: rival al manaf
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penculikan

TRIBUNJATENG.COM - Seorang balita berusia 1 tahun enam bulan diculik oleh sepasang kekasih asal Sleman, Yogyakarta.

Kedua pelaku adalah ADR (22) dan BDN (23) sedangkan korban adalah MZA asal Sidoarjo, Jawa Timur.

Sepasang kekasih itu menculik MZA untuk dijadikan jaminan utang.

Baca juga: Isi Surat Diduga Dari Penculik Dikirim ke Orangtua Korban, Disertai Ancaman Menakutkan

Baca juga: Malangnya Nenek Ini, Dianiaya Warga gara-gara Dituduh Penculik Anak

Wakil Kepala Polresta Sidoarjo AKBP M Zainur Rofik mengatakan, ADR mengenal orangtua korban karena pernah menjadi teman kerja di Yogyakarta. 

Awalnya, tanggal 16 Juli 2025 pukul 15.00 WIB, kedua tersangka mendatangi rumah orangtua korban di Kecamatan Sedati, Sidoarjo, menggunakan sepeda motor.

“Antara terlapor 1 (ADR) dan orangtua korban mengobrol dan saat itu ada nenek korban,” kata Rofik, Senin (11/8/2025).

Kemudian pada pukul 17.00 WIB, tersangka ADR lantas meminta izin kepada orangtua korban untuk mengajak korban membeli susu, namun tidak tidak diizinkan.

Meski tidak diperbolehkan, tersangka tetap memaksa dan membujuk rayu korban dengan dalih mengajak membeli makanan di warung depan.

“Terlapor satu bilang ke nenek korban sebentar sambil bilang ke orangtua korban untuk beli susu di warung depan sebentar.

Dan terlapor 2 (BDN) juga ikut dengan menggunakan sepeda motor,” ungkapnya.

10 menit kemudian, korban tidak kunjung kembali dan orangtua korban menyusul ke warung yang berada di depan gang rumahnya.

“Orangtua korban menanyakan ke pemilik warung, namun pemilik warung tersebut bilang bahwa mereka tidak mampir ke warungnya,” jelasnya.

Selanjutnya, orangtua korban menghubungi tersangka ADR untuk menanyakan keberadaannya dan dijawab sedang di Gedangan, dekat rel kereta api.

Orangtua korban pun menyusul ke lokasi, namun mereka tidak berada di tempat dan mencoba menghubungi kembali namun tak direspons.

“Kemudian orangtua korban mencari ke penginapan-penginapan daerah Sedati, namun tidak ada juga lalu orangtua melapor ke polisi,” terang Rofik.

Halaman
12

Berita Terkini