TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Bawaslu Kabupaten Blora meminta kepada para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, untuk tidak menggunakan pose kode jari dalam unggahan media sosial.
Sebab, hal itu bisa berpotensi menjadi pemicu ASN dinilai tidak menjaga netralitasnya.
Anggota Bawaslu Blora, Irfan Syaiful Masykur, mengimbau, dalam masa kampanye ini, ASN untuk berhati-hati dalam menggunakan pose kode jari.
"Dalam pelaksanaan kampanye ini, saya minta ASN untuk bisa berhati-hati, dalam menggunakan jarinya masing-masing," katanya, kepada Tribunjateng, Selasa (8/10/2024).
Menurut Irfan, hal itu mengingat saat ini pasangan calon (Paslon) yang berkontestasi di Pilkada 2024, telah ditetapkan, beserta nomor urutnya.
"Yang jelas sudah kita ketahui bersama, saat ini paslon, untuk bupati dan wakil bupati, gubernur dan wakil gubernur, sudah ditetapkan, dan sudah memiliki nomor urutnya masing-masing. Sehingga.untuk berhati-hati dalam, penggunaan kode jari," paparnya.
Sebagai informasi, pada Pilkada Blora 2024, terdapat dua Paslon yang telah disahkan oleh KPU.
Kedua Paslon itu adalah, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Blora, nomor urut 1, Arief Rohman dan Sri Setyorini (Asri).
Pasangan Asri diusung 12 partai politik (parpol). Di antaranya, PKB, Nasdem, Perindo, Gerindra, Demokrat, Golkar, PKS, Hanura, PAN, PBB, Partai Kebangkitan Nusantara, Gelora.
Pasangan Asri, bakal melawan pasangan Abu Nafi dan Andika Adikrishna Gunarjo (Abdi), yang mendapat nomor urut 2.
Pasangan Abdi, diusung oleh dua parpol yakni PDIP dan PPP.(Iqs)