TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Gelar ketiga beruntun berhasil diraih oleh srikandi SMA Tritunggal Semarang dalam ajang Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Central Java.
Dalam partai final yang berlangsung di GOR Sahabat Semarang, Selasa (8/10/2024) sore kemarin, mereka sukses mengalahkan SMAN 1 Jekulo Kudus (Saloku) dengan skor akhir 69-54.
Sejak awal pertandingan, Tritunggal yang diperkuat beberapa atlet Jawa Tengah di PON XXI Aceh-Sumut 2024 menunjukkan dominasi dan tidak pernah berada dalam posisi tertinggal.
Kombinasi trio andalan mereka—Yualita Rency, Rena Luhur, dan Jill Valentine—langsung tampil padu sejak kuarter pertama.
Meskipun Saloku sempat memberikan perlawanan di paruh kedua, dengan berhasil memangkas margin poin dari 20 menjadi 12 pada kuarter ketiga, Tritunggal kembali melesat di kuarter pemungkas.
Pasukan Saloku gagal menahan laju Yualita Rency dan rekan-rekannya untuk mencetak angka.
Rena Luhur tampil cemerlang dengan catatan dobel-dobel: 18 poin dan 15 rebound, dengan akurasi tembakan 77 persen (hanya meleset dua kali dari sembilan percobaan).
"Ya, senang pastinya kalau juara. Walaupun sudah pernah juara dua musim sebelumnya, tahun ini terasa berbeda," ujar Rena.
Jill Valentine menyumbang 13 poin dan 3 asis, sementara Yualita Rency menutup daftar pencetak poin dengan dobel-dobel 12 poin dan 11 rebound.
Rena mengaku tampil tanpa beban di laga final terakhirnya, merasakan momen tersebut dengan lebih enjoy.
"Kalau di final, aku selalu lebih santai. Gak tahu kenapa hehehe," ungkap Rena, yang juga memberi kredit khusus kepada rekan-rekannya dan pelatih Deny Sartika.
Kemenangan ini membuat Tritunggal menjadi salah satu sekolah dengan koleksi lima gelar juara di DBL Central Java.
Selamat kepada Putri Tritunggal!
Honda DBL with Kopi Good Day 2024-2025 diadakan di 31 kota dan 23 provinsi di seluruh Indonesia.
Setiap tahunnya, DBL Indonesia memilih student athlete terbaik dari masing-masing kota untuk diseleksi menjadi DBL Indonesia All-Star melalui program DBL Camp.
Sementara itu, pelatih Tritunggal Deny Sartika mengungkapkan, meski timnya keluar sebagai pemenang di laga final tersebut, dia sebetulnya masih kurang puas sebab di quarter kedua timnya sempat melemah.
"Defendnya kendor, jadi sering kena poin-poin gampang. Nah itu yang menjadi bahan evaluasi, konsistensi dan fokus di game," ungkapnya.
Tim Tritunggal di ajang tahun ini diperkuat dua atlet yang tampil mewakili Jawa Tengah pada PON XXI Aceh-Sumut 2024 September lalu, yakni Rena Luhur dan Yualita Rency Novia.
Pelatih Deny Sartika juga merupakan headcoach tim putri Jawa Tengah pada PON XXI lalu yang berhasil pulang membawa medali perunggu.
Diakui Deny Sartika, pengalaman beberapa atletnya di PON membawa dampak positif dalam tim.
"Tim saya tahun ini sangat matang, jadi secara permainan, pengalaman, dan jam terbang, sangat matang. Apalagi kemarin Rency dan Rena ikut PON dan dia ikut PON bukan pelengkap tapi sebagai starter," kata Deny.
"Rency dan Rena starter di PON dan kebetulan saya juga yang megang, (pengalaman main di PON) sangat membantu. Di PON membantu mereka bagaimana caranya main secara konsisten, main secara tim, saling ngingetin, jadi sangat terbantu dari pengalaman Rency dan Rena," tandasnya. (*)