TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN – Dalam kunjungannya ke Kampung Batik Kauman, Kota Pekalongan, Jumat (18/10/2024), Calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyoroti masalah regenerasi pekerja batik.
Berdialog dengan Hisam, seorang pengrajin batik, terungkap bahwa mayoritas pekerja batik sudah berusia 50 tahun ke atas, menimbulkan kekhawatiran mengenai kelangsungan industri batik dalam 10 tahun ke depan.
“Bahan baku batik tercukupi, tetapi kendalanya ada di tenaga kerja. Kebanyakan pengrajin sudah berusia di atas 50 tahun. PR besar kami adalah menarik generasi muda untuk terjun ke dunia batik,” ujar Hisam.
Baca juga: Ahmad Luthfi Dorong Jawa Tengah Jadi Pusat Berkarya dan Berinvestasi bagi Generasi Muda
Menanggapi hal ini, Ahmad Luthfi menyerukan pentingnya regenerasi dan upaya mengajak kaum muda melestarikan batik sebagai warisan budaya.
Menurutnya, batik merupakan identitas nasional yang harus terus dijaga, dan melibatkan anak muda melalui pendidikan dan pelatihan adalah langkah awal.
“Batik adalah warisan leluhur dan identitas nasional. Kita harus mengajak anak-anak muda dengan konsep padat karya dan ekonomi kreatif berbasis batik,” kata Luthfi.
Ia juga mengusulkan program pelatihan yang masif bagi kaum muda serta peningkatan kondisi kerja bagi pengrajin.
"Lokasi kerja harus lebih layak, dan peningkatan upah perlu didukung," tegasnya.
Baca juga: Ahmad Luthfi Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Selain regenerasi, Luthfi menekankan perlunya inovasi agar industri batik tetap relevan.
Peningkatan teknologi dan pembaruan produk tanpa meninggalkan nilai tradisional batik menjadi hal penting, termasuk menghadapi persaingan dari produk konveksi luar negeri.
"Meskipun batik adalah warisan leluhur, kita harus memperbarui produk agar bersaing, termasuk membatasi impor dan mendukung pengrajin lokal," jelasnya.
Luthfi menambahkan pentingnya perlindungan industri batik melalui penyertaan modal, koordinasi investasi, dan peningkatan jumlah workshop pelatihan keterampilan.
Ia optimistis bahwa dengan regenerasi dan dukungan pemerintah, industri batik dapat terus menjadi bagian penting dari perekonomian dan budaya Jawa Tengah. (*)