TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Catherine Pandjaitan yang merupakan putri dari Pahlawan Revolusi Mayjen TNI DI Pandjaitan menjadi bintang iklan produk Sido Muncul, Tolak Linu.
Dia didapuk sebagai bintang iklan dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kedamaian, khususnya masyarakat Indonesia.
Sehingga iklan tersebut tak sekadar alat promosi produk perusahaan, namun juga media alternatif dalam menebarkan nilai- nilai kehidupan secara positif yang lebih luas lagi.
Baca juga: Sido Muncul Komitmen Tetap Gelar Operasi Katarak Gratis Meski Penderita Bisa Gunakan BPJS Kesehatan
Baca juga: Mengintip Agrowisata Sido Muncul, Meraih Penghargaan Adi Niti 2024 dari KLHK
Inilah yang menjadi salah satu alasan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menggandeng anak dari Pahlawan Revolusi Mayjen TNI (Anm) Donald Izacus (DI) Pandjaitan, Catherine Pandjaitan tersebut sebagai bintang iklan.
Nilai di dalamnya, Sido Muncul berupaya mengajak masyarakat untuk tidak mudah membenci dan belajar memaafkan.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengungkapkan, dirinya tersentuh ketika melihat Catherine Panjaitan menjadi narasumber di sebuah podcast.
Dalam tayangan tersebut, Catherine bercerita bahwa dia telah memaafkan seluruh pihak yang terlibat dan pelaku eksekusi yang merenggut nyawa ayahnya pada peristiwa G30S/PKI.
“Saya lihat semangatnya untuk tulus memaafkan."
"Begitu luas hatinya bisa memaafkan semua pelakunya karena dengan memaafkan hidupnya menjadi damai dan bahagia."
"Beliau bahkan bisa menjalin hubungan baik dengan keluarga para pelaku pembunuhan ayahnya saat mereka datang untuk minta maaf kepadanya,” ujar Irwan Hidayat di sela-sela pengambilan gambar untuk iklan TVC terbaru produk Tolak Linu di kawasan Cirendeu, Tangerang Selatan, Senin (14/10/2024).
Dari situ, Irwan Hidayat tergerak menghubungi Catherine Pandjaitan dengan harapan bisa bekerja sama dalam menyampaikan pesan kemanusiaan.
Terlebih di tengah masyarakat yang masih sering berkonflik–baik di lingkungan sosial, politik, maupun keluarga--, penting untuk mengingatkan agar tidak mudah membenci dan bisa saling memaafkan.
“Semoga tayangan ini akan membuat masyarakat jangan gampang membenci dan bisa saling memaafkan."
"Menurut saya, masa depan itu tidak ada kalau tanpa pengampunan (memaafkan) dan saya rasa pengampunan itu tarafnya lebih dari mencintai."
"Mencintai tanpa memaafkan menurut saya tidak ada masa depan,” Irwan Hidayat.