TRIBUNJATENG.COM - Menurut data dari rapot pendidikan kompetensi terdapat kekurangan capaian numerasi di Kabupaten Kendal pada 2024.
Terutama di di Kecamatan Cepiring dan Pegandon.
Hal itu diungkapkan oleh Muhammad Haris Tarmidi selaku guru penggerak dan fasilitator daerah Program Pintar Tanoto Foundation.
"Cepiring dan Pegandon itu di bidang numerasi masih perlu kita intervensi dan perlu kita dampingi," ujar Guru yang sehari hari mengajar di SD Negeri 1 Puguh Kendal tersebut.
Langkah stategis dalam meningkatkan kualitas numerasi di daerah tersebut adalah dengan inovasi media dan metode pembelajaran berbasis lesson study.
Kelebihan dari pembelajaran berbasis lessson study adalah disesuaikan dengan kebutuhan kelas dan peserta didik.
"Karena beberapa sekolahan dengan tipe yang berbeda otomatis tantangannya berbeda," tambah Haris.
Upaya peningkatan, proyek inovasi ini berfokus pada pengembangan media pembelajaran yang bervariasi, baik dalam bentuk digital maupun non-digital.
Model pembelajaran pun dibuat dan diobservasi oleh guru masing-masing.
Sehingga fasilitator daerah mendampingi dan memberikan materi tambahan.
Menurut Haris Tarmidi, hal itu yang menjadi nilai plus dari program tersebut.
"Ini tidak hanya dilihat dari tingkat Kabupaten, Kecamatan atau mungkin di tingkat pusat sekalipun. Tapi dilihat dari kebutuhan sekolah tersebut," ungkapnya.
Kemudian pendekatan lainnya juga ada kolaborasi antara guru, orangtua.
"Oleh karena itu ada semacam kolaborasi bersama antara guru yang mengajarnya dengan orangtua. Lalu juga bagaimana digital dan non-digitalnya pendekatannya seperti apa bergantung pada kebutuhan yang ada di sekolahan tersebut," jelas Haris Tarmidi.
Selain pengembangan media, inovasi ini juga memberikan ruang bagi guru untuk mengeksplorasi berbagai metode pembelajaran.