TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Persijap Jepara akan perbaiki lini pertahanan dan serangan seusai menggakui kekalahan perdana dari Bhayangkara Persisi FC di stadion Stadion dr H Moch Soebroto, Magelang, Senin (21/10/2024).
Demikian yang disampaikan, Head Coach Persijap Jepara, Kahudi Wahyu Widodo kepada Tribunjateng, Selasa (22/10/2024).
Menurutnya, melihat hasil laga pertandingan Persijap Jepara dengan Bhayangkara yang dimenangkan oleh The Guardian dengan skor 2 - 0, membuat beberapa point harus di evaluasi.
Mulai dari permainan belakang hingga lini serang yang diperkuat.
"Jadi manusia kadang rencana yang kami buat bisa berjalan dengan baik, tapi kenyataan sedikit persen bisa berjalan.Kadang lawan lebih pintar, anak meresponnya kurang," kata Kahudi.
Melihat gol pertama Bhayangkara tercipta ketika menit ke 7 di babak pertama oleh pemain bertahan, Wahyu Subo Seto seusai menerima umpan dari Arif Satria.
Di susul gol kedua The Guardian tercipta oleh Arif Satria di menit 40 setelah melalui assist Felipe Perreira.
Dia menjelaskan bahwa laskar kalinyamatan bisa kebobolan karena pemainan belakang yang belum siap dengan serangan cepat dari pemain The Guardian.
"Jadi couter attack diarahkan satu sisi pemain belakang tidak siap, itu yang kami khawatirkan saat lawan counter attack lini bertahan harus segera merespon, tapi tadi terlambat.Itu jadi bahan evaluasi secepatnya, sebetulnya tidak perlu terjadi hal seperti itu," ucapnya.
Bagi Kahudi, permainan Bhayangkara Persisi FC sudah bisa dibaca oleh Laskar Kalinyamatan namun memang permain yang sudah direncanakan tidak berjalan lancar.
"Secara umum permainan lawan sudah dibaca dari awal, tapi fungsi tidak maksimal.Anak sudah melakukan terbaik, anak juga sempat menciptakan peluang. Permainan kami menguasai.Ada peluang tidak bisa di maksimalkan, latihan juga sudah kami berikan scoring," ujarnya.
Ia menilai bahwa lini pertahanan dan lini serang Laskar Kalinyamatan harus segera diperbaiki.
"Finishing, bisa memaksinalkan peluang yang ada.Lini belakang dan finishing, couter attack sudah kami skemakan. Rencana mainnya tidak bisa berjalan dengan baik ," tuturnya.
Kahudi pun mengakui bahwa permainan The Guardian cukup baik hingga bisa menaklukan anak asuhnya.
"Bhayangkara tidak tim sembarangan mereka punya pengalaman bisa memanfaatkan cela sekecil mungkin," ungkapnya.