Berita Pekalongan

Keseharian Marbot di Pekalongan yang Disiram Air Keras Saat Mau Azan Subuh, Ini Ciri-ciri Pelaku

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi air keras(Shutterstock).

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Seorang marbot musala Baiturohman, Desa Samborejo, Tirto, Kabupaten Pekalongan disiram dengan air keras oleh orang tidak dikenal.

Penyiraman cairan asam perusak itu, dilakuan pada pagi menjelang subuh.

"Jadi saat saya baru saja keluar rumah menuju ke arah musala, tiba-tiba ada orang menyiramkan sesuatu mengenai beberapa bagian tubuh yang rasanya seperti terbakar," kata Hartoyo (56), Jumat (8/11).

Hartoyo menjelaskan, ia sempat mau memberikan perlawanan, namun orang tak dikenal yang menggunakan penutup wajah tersebut justru mengambil batu, sehingga reflek dirinya lari sambil meminta pertolongan warga.

Baca juga: Nasib Guru Honorer Supriyani Hadapi Tuduhan Makin Rumit : Saya 5 Kali Minta Maaf Meski tak Memukul

"Jadi setiap hari, saya bertugas mengumandangkan azan subuh di musala dekat rumah. Saat itu, saya hendak mengumandangkan azan. Kemudian disiram secara tiba-tiba oleh orang tidak dikenal," jelasnya.

Menurutnya, kejadian penyerangan berlangsung cepat dan teriakan permintaan tolong pun tidak terdengar oleh tetangga, karena kejadian sekitar pukul 03.30 WIB sehingga susana masih sepi belum ada warga yang keluar rumah.

Adapun bagian tubuh yang terkena siraman air keras seperti lengan kanan yang hampir seluruhnya melepuh, kemudian bagian perut, belakang paha dan beberapa percikan efek air keras juga menyebar di kedua kaki bagian bawah.

"Siraman air keras tidak mengenai wajah maupun alat vital karena serangan dilakukan dari arah belakang," ujarnya.

Hartoyo menambahkan, bahwa tidak memiliki musuh maupun masalah dengan siapapun.

Pasalnya, kata dia, kegiatan sehari-hari yang dilakukannya hanya menjahit orderan dari juragan di rumah dan beribadah di musala di dekat rumahnya.

"Saya mendapatkan perawatan jalan dari rumah sakit atas luka bakar tersebut," ucapnya.

Terkait pelaku, Hartoyo mengatakan, dirinya tidak mengenali orang tersebut.

Akan tetapi dilihat dari ciri-cirinya, ia memperkirakan orang tersebut masih muda, berpostur tinggi, berjaket warna gelap dengan tudung jaket menutup kepala, ditambah penutup wajah dan bercelana jeans.

"Saya heran orang ini mengetahui persis kebiasaan saya datang lebih awal ke musala, dan sepertinya dengan sabar menunggu di jam sepagi itu.

Saya baru berjalan 10 meteran dari rumah langsung disiram, lalu motifnya apa juga tidak diketahui," imbuhnya.

Ia juga masih khawatir, trauma keluar rumah, dan saat ini fokus menyembuhkan luka bakar.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pekalongan Kota Agus Waluyo saat dihubungi Tribunjateng.com, belum memberikan keterangan terkait penyiraman marbot dengan air keras oleh orang tidak dikenal. (dro)

 

Berita Terkini