Pilkada Jateng 2024

Soal Pertanian dan Infrastruktur, Andika-Hendi Akses Prioritas, Lutfhi-Gus Yasin Ada Kartu Zelenial

Penulis: budi susanto
Editor: raka f pujangga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Debat kedua diikuti pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sesi pamungkas saling lempar pertanyaan antar Paslon dalam debat Paslon Pilgub Jateng kian memanas.

Di mana Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi alias Hendi menanyakan tentang caranya Ahmad Luthfi dan Taj Yasin membuat generasi milenial terjun ke pertanian?

Luthfi pun menjawab di mana rata-rata anak muda di Jateng ingin yang instan, untuk itu ia bersama Gus Yasin akan memberikan kartu zelenial.

Baca juga: Andika-Lutfhi Saling Timpal Jawaban Tentang Bencana dan Ekonomi Kreatif 

Luthfi berujar apabila terpilih nanti, petani milenial akan jadi progam unggulkan.

"Kami akan ciptakan program satu desa satu produk unggulan petani milenial," terangnya, Minggu (10/11/2024).

Ia juga mengatakan, program lainnya yang akan digencarkan adalah program seribu desa wisata.

"Misalnya Desa Sikunir kampung tertinggi di dunia yang harusnya dieksplorasi oleh anak muda agar dunia tahu kalau di Jateng ada desa tertinggi di dunia," paparnya.

Hal tersebut ditanggapi Andika, ia mengatakan, jika generasi muda tidak didorong ke pertanian akan jadi permasalahan.

Pasalnya Jateng menjadi penghasil padi kedua nomor 2 setelah Jatim, namun permasalahan mayoritas petani mayoritas usia 45 tahun keatas.

"Solusi kami adalah memberikan insentif ke usaha yang melibatkan anak muda dibidang pertanian agar mereka punya ruang mengembangkan usahanya. Kemudian perlu dibantu oleh usaha besar selama diberikan insentif," timpal Andika.

Luthfi pun tak tinggal diam, ia kembali menjawab pernyataan Andika terkait  insentif untuk petani milenial.

Menurutnya intensif tersebut harus terhubung dengan program pemerintah pusat yaitu petani milenial gajian.

"Kemudian adanya urban farming yang sudah dilakukan diperkotaan," katanya.

Tak hanya Luthfi, Gus Yasin juga menambahkan, petani milenial di Jateng sudah tumbuh dan ada 625 ribu petani milenial.

"Misalnya di Kabupaten Magelang yang menjadi sumber inspirasi bagi petani milenial di Jateng," terangnya.

Sesi pertanyaan berikutnya diberikan ke Luthfi, ia bertahan ke Andika dan Hendi terkait bagaimana mengatasi angka kemiskinan di Jateng.

Andika menjawab, kemiskinan adalah pekerjaan rumah bagi siapapun yang terpilih.

Pembangunan infrastruktur akan menghubungkan antara desa dan kota.

Meski sudah ada, namun harus ditingkatkan pembangunan jalan.

Debat kedua diikuti pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan nomor urut 2 Ahmad Luthfi-Taj Yasin. (Istimewa)

Karena di Jateng masih ada 14 persen yang masih kurang dari 7 meter lebarnya.

"Untuk itu kami akan berusaha melebarkan akses tersebut untuk membuka akses perekonomian baik pertanian hingga perdagangan. Hal itu menjadi progam kami," ucap Andika.

Hendi juga menambahkan, untuk mengatasi kemiskinan, caranya membuat masyarakat usia produktif mendapat pendapatan.

"Kami punya dua metode, mempercepat izin tidak ada pungli hingga kepercayaan investasi masuk ke Jateng. Pengembangan UKM yang didukung oleh permodalan dan pemerintah," tambahnya.

Luthfi pun menimpali pernyataan Andika dan Hendi, ia berujar UMR Jateng sangat kecil kemudian PHK masal, sampai serupan hasil petani rendah. 

Untuk itu harus ada subsidi pangan murah di Jateng dan sekolah hingga kesehatan gratis hingga fasilitas kesehatan gratis untuk masyarakat.

Sementara itu Andika mengatakan, yang disampaikan oleh Luthfi adalah langkah yang diperlukan.

Namun ia dan Hendi hanya menjawab sub tema dalam debat tersebut 

Baca juga: KPU Jateng Panggil Perwakilan Pendukung Dua Perwakilan Masing-masing Calon, Ada Apa?

"Saya hanya menambahkan, pembangunan infrastruktur adalah cara tercepat meningkatkan kesejahteraan. Karena akses menjadi hal penting," terangnya.

Sebelum berakhir Hendi menambahkan, jalan di Jateng yang mencapai 2400 kilometer dan ada 28 persen yang rusak.

"Kalau kami skala prioritas adalak akses yang baik untuk menuju ke akses pendidikan, kesehatan hingga perekonomian," imbuhnya. (*)

Berita Terkini