TRIBUNJATENG.COM - Universitas Islam Negeri Profesor Kiai Haji Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto mencatatkan sejarah baru dengan melaksanakan penanaman pohon langka di Kampus II Purbalingga, pada Minggu (17/11/2024).

Sebanyak 24 Profesor atau Guru Besar UIN Saizu Purwokerto, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Purbalingga, menanam puluhan pohon langka dari berbagai wilayah di Indonesia.  

Ketua Forum Pohon Langka Indonesia (FPLI), Prof. Tukirin Partomihardjo, hadir langsung dalam acara tersebut. Dia menyebut langkah ini sebagai "Penanaman Pohon Langka Profesor," sebuah upaya nyata dalam konservasi flora Indonesia yang terancam punah.

"Penanaman ini adalah bagian dari konservasi ex situ. Dengan menanam pohon langka di lingkungan kampus, kita tidak hanya melestarikan keberagaman hayati, tetapi juga memberikan edukasi penting kepada generasi muda," ujar Prof. Tukirin.  

Pohon-pohon yang ditanam termasuk jenis-jenis langka dari berbagai daerah, yang kini semakin sulit ditemukan di habitat aslinya. Kegiatan ini sekaligus menjadi simbol komitmen UIN Saizu untuk memadukan pendidikan, konservasi, dan keberlanjutan lingkungan.  

Selain para profesor, acara ini juga dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Polres Purbalingga, dan Kodim 0702 Purbalingga. Kehadiran Forkompinda semakin menguatkan dukungan terhadap gerakan pelestarian pohon langka ini.  

Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof. Ridwan menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain di Indonesia. "Kami berharap langkah kecil ini menjadi awal gerakan besar untuk melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia," ujarnya.

Pihaknya mengajak untuk bersama menjadi garda terdepan mencegah kepunahan flora langka. Penanaman pohon langka ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Dies Natalis ke-62 UIN Saizu Purwokerto.

"Semoga gerakan penanaman pohon langka ini terus berlanjut dan memperkuat posisi UIN Saizu Purwokerto sebagai pelopor konservasi lingkungan di dunia pendidikan," jelasnya. (*)