Berita Viral

Kisah Pria Kantongi Rp767 Juta Usai Tidur Siang di Kantor dan Dipecat Perusahaan, Gegara Lakukan Ini

Editor: Muhammad Olies
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar Zhang tidur saat bekerja. Zhang dipecat perusahaan kimia di Taixing, Provinsi Jiangsu di bagian tenggara China, tanpa memperhitungkan bahwa ia kelelahan karena bekerja hingga larut malam sebelumnya. Zhang akhirnya gugat perusahan dan dapat kompensisasi Rp 767 juta.

TRIBUNJATENG.COM- Media sosial diramaikan dengan kisah tentang pria beruntung yang mendapat Rp 767 Juta usai tidur siang di kantor dan dipecat perusahaan.

Padahal pria itu baru bekerja lembur pada hari sebelumnya. Ia kecapaian dan akhirnya tertidur di meja kerjanya.  

Pria itu diidentifikasi sebagai Zhang. Ia diberhentikan perusahaannya pada awal tahun ini. 

Zhang diketahui menjabat sebagai manajer departemen di sebuah perusahaan kimia di Taixing, Provinsi Jiangsu, di bagian tenggara China. 

Dia sudah bekerja di sana selama 20-an tahun. Dua minggu setelah kejadian tersebut, departemen SDM perusahaan mengeluarkan laporan yang menyatakan Zhang telah “tertangkap basah tidur di tempat kerja karena kelelahan”, sebuah dokumen yang ditandatangani oleh Zhang.

Menurut catatan percakapan lewat WeChatyang beredar di dunia maya, seorang anggota staf SDM bertanya, “Manajer Zhang, berapa lama Anda tidur siang hari itu?” dan dia menjawab: “Sekitar satu jam atau lebih".

Selanjutnya, setelah berkonsultasi dengan serikat pekerja, perusahaan mengeluarkan pemberitahuan pemecatan resmi kepada Zhang, dengan alasan pelanggaran serius terhadap peraturan perusahaan.

Baca juga: Klarifikasi Pengacara Diduga Mabuk Sampai Tidur di Kantor Polisi Sembari Menunggu Pelayanan Buka

“Manajer Zhang, Anda bergabung dengan perusahaan pada 2004 dan menandatangani kontrak kerja terbuka. Namun, perilaku Anda yang tidur di tempat kerja merupakan pelanggaran serius terhadap kebijakan disiplin perusahaan yang tidak menoleransi pelanggaran. Oleh karena itu, dengan persetujuan serikat pekerja, perusahaan telah memutuskan untuk memutuskan hubungan kerja Anda, mengakhiri semua hubungan kerja antara Anda dan perusahaan,” demikian isi pemberitahuan tersebut.

Yakin bahwa pemecatan tersebut tidak adil, Zhang segera mengajukan gugatan terhadap perusahaan. Dalam mengevaluasi kasus ini, pengadilan mengakui bahwa meskipun pemberi kerja memiliki hak untuk mengakhiri kontrak karena pelanggaran peraturan, pemutusan hubungan kerja tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu, termasuk menyebabkan kerugian yang signifikan.

“Tidur di tempat kerja adalah pelanggaran pertama kali dan tidak menyebabkan kerugian serius bagi perusahaan,” jelas Ju Qi, hakim di Pengadilan Rakyat Taixing, sebagaimana dilansir South China Morning Post (SCMP) pada Jumat (22/11/2024).

Selain itu, mengingat masa kerja Zhang selama 20 tahun di perusahaan, yang ditandai dengan kinerja yang luar biasa, promosi, dan kenaikan gaji, diputuskan bahwa pemecatannya karena satu pelanggaran adalah berlebihan dan tidak masuk akal.

Pada akhirnya, pengadilan memutuskan untuk memenangkan Zhang, memerintahkan perusahaan untuk memberikan kompensasi Rp 767 juta atau jika dalam mata uang China 350.000 yuan. Kasus ini memicu diskusi yang penuh semangat di media sosial China baru-baru ini.

Salah satu warganet China berkomentar, "Tidur siang di tempat kerja memang salah, tapi tindakan perusahaan terlalu keras. Jika kesalahan kecil bisa berujung pada pemecatan maka itu membuat pemecatan karyawan menjadi terlalu mudah."

Lalu, banyak netizen China juga yang mengungkapkan rasa iri mereka terhadap Zhang. “Keberuntungan macam apa ini? Bangun tidur dan mendapati uang sebesar 350.000 yuan tersimpan di rekening bank Anda!”

Sementara itu, warganet lainnya mendukung keputusan pengadilan terhadap Zhang yang kisahnya viral di China tersebut. “Dikonfirmasi: ini adalah keputusan pengadilan yang sah," bebernya.  

Artikel ini diolah dari Kompas.com 

Berita Terkini