Permaisuri yang sedang mengandung itu pun berterima kasih atas kebaikan hati sang patih dan mengikuti sarannya untuk bertahan hidup di hutan.
Beberapa waktu kemudian permaisuri pun melahirkan seorang putra yang diberinya nama Cindelaras.
Ia adalah anak laki-laki yang cerdas dan pandai bergaul.
Cindelaras bahkan berteman dengan para penghuni hutan.
Suatu hari ketika Cindelaras sedang bermain di hutan, tiba-tiba seekor elang menjatuhkan sebutir telur.
Telur tersebut pecah dan keluarlah seekor ayam dengan suara aneh.
Anak ayam mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak Raden Putra.
Cindelaras menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya.
Namun, ibunya mengatakan bahwa Cindelaras adalah orang biasa dan bukan keturunan raja.
Permaisuri berusaha agar Cindelaras tidak mengetahui hal sebenarnya.
Namun, pada akhirnya permaisuri pun memberitahukan kebenaran tersebut kepada Cindelaras.
Setelah mengetahui kebenaran itu, Cinderalas berangkat menuju Kerajaan Jenggala.
Di tengah perjalanan, Cindelaras bertemu dengan orang-orang yang sedang menyaksikan sabung ayam.
Cindelaras menantang para pemilik ayam yang sedang bertaruh di sana dan mereka menerima tantangan Cindelaras.
Rupanya tidak satu pun ayam yang bisa mengalahkan ayam Cindelaras.