TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA — Simpang lampu merah Slipi pagi itu menjadi saksi bisu sebuah tragedi memilukan.
Di tengah hiruk-pikuk kendaraan, seorang pengendara motor yang menjadi korban tabrakan beruntun merintih meminta pertolongan. Kata-katanya yang terakhir, "Tolong-tolong," menyisakan pilu bagi Ali (60), seorang pengemudi ojek yang menjadi saksi mata.
Korban terjebak di bawah kolong truk tronton dengan luka parah di kakinya. Tubuhnya terlihat lemah, namun ia masih menggerakkan tangan, mencoba meraih bantuan.
"Kakinya kegencet mobil. Dia sempat minta tolong, tapi saya bingung bagaimana menolong karena truk itu besar sekali," ujar Ali dengan wajah penuh duka.
Ali, dengan keberanian yang tersisa, meminta sopir truk untuk memundurkan kendaraan agar korban bisa diselamatkan.
Namun, upaya itu sempat terganjal karena sopir truk diduga hendak melarikan diri.
"Dia mau kabur, tapi warga langsung menahan dan membawa sopir ke pos polisi," cerita Ali.
Setelah sopir diminta mundur perlahan, korban akhirnya dapat dievakuasi, meski kondisinya sangat kritis.
Tragedi yang Tak Terhindarkan
Kepala Subdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Diella, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 06.47 WIB.
Sebuah truk Wings Box Mitsubishi (Fuso) yang dikemudikan oleh AZ menerobos lampu merah di simpang Slipi, mengakibatkan tabrakan beruntun yang melibatkan 1 truk, 1 mobil Wuling Cortez, dan 6 sepeda motor.
"Akibat kecelakaan ini, satu orang meninggal dunia di lokasi, dan empat lainnya luka-luka," jelas Diella.
Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk autopsi, sementara korban luka mendapat perawatan di rumah sakit terdekat.
Kesaksian yang Menyayat Hati
Ali menuturkan, tragedi ini bukan karena rem blong, seperti alasan yang kerap terdengar. "Feeling saya, itu cuma alasan. Buktinya, truk bisa rem saat dimundurkan," ujarnya.