Banjir Semarang

DPU Tambah Pompa Antisipasi Banjir di Semarang, Ada Juga yang Diganti, Berikut Titik Lokasinya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

POTRET Rumah pompa Kolonel Sugiono Semarang.

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang menambah pompa untuk mengantisipasi banjir di ibu kota Jawa Tengah.

Kepala DPU Kota Semarang, Suwarto mengatakan, DPU melakukan rehabilitasi sekira delapan pompa di rumah pompa di Kota Semarang.

Beberapa rumah pompa ditambah, ada pula yang diganti karena kondisi sudah tua.

Baca juga: 14 Narapidana Lapas Kelas I Semarang Dipindah ke Nusakambangan Cilacap

Baca juga: Peluang Tipis Bruno Cantanhede Gabung PSIS Semarang, Sudah Ada Gustavo Souza, Bagaimana Persebaya?

"Progo kami ganti karena sudah tua."

"Kolonel Sugiono kami tambah satu pompa."

"Titik baru di Tanah Mas, tambah pompa baru."

"Tambakrejo tambah pompa baru."

"Ujung seng dan Trimulyo juga kami tambah," urai Suwarto kepada Tribunjateng.com, Selasa (3/12/2024).

Selain melakukan rehabilitasi, lanjut Suwarto, DPU melakukan tambahan pompa portabel dengan kapasitas 1.000 liter per detik.

Pompa ini akan dipasang untuk membantu di rumah pompa Madukoro.

"Kemudian, pompa kecil 250 liter per detik ada beberapa."

"Kami letakkan di UPTD masing-masing," tambahnya.

Suwarto menyebut, ada 119 pompa yang disiagakan.

Tidak hanya di rumah pompa, melainkan juga pompa portabel.

Dia memastikan, seluruhnya dalam kondisi selalu terawat karena DPU menganggarkan untuk perawatan pompa maupun mekaniknya.

Suwarto memastikan, pompa di Kota Semarang kini dalam kondisi normal dan siap mengatasi persoalan jika terjadi banjir.

Tak hanya kondisi pompa, dia juga memastikan stok BBM memadai.

Baca juga: PSIS Semarang Wajib Belajar dari PSM Makassar, Cara Tepat Kalahkan Borneo FC di Pekan ke 13 Liga 1

Baca juga: Kronologi Siswa SMK Semarang Ditembak Mati Polisi, Tak Ada Tawuran, Aipda Robig Menunggu di Lokasi

"Anggaran masing-masing pompa tidak sama, tidak semua pompa ada tankinya."

"Hanya pompa-pompa besar yang ada tanki."

"BBM per bulan sekira Rp2 miliar."

"Kalau perawatan tidak bisa dipukul rata."

"Seperti di Kali Semarang itu pompa besar, perawatannya besar, satu tahun hampir Rp7 miliar," sebutnya.

Sementara, sambung dia, pompa yang menjadi kewenangan BBWS, DPU tidak bisa mengintervensi.

Namun, pihaknya terus berkoordinasi dan menginbau petugas BBWS selalu siaga, terutama di rumah pompa Tenggang dan Sringin.

Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono mendesak Pemkot Semarang memastikan kesiapan infrastruktur dalam menghadapi tantangan cuaca.

Dia menekankan, DPU harus mengoptimalkan operasional rumah pompa dan menyelesaikan normalisasi drainase kota.

“Memasuki musim penghujan, DPU harus memastikan semua rumah pompa berfungsi dengan baik."

"Normalisasi drainase kota harus selesai dan pembersihan sampah di saluran serta sungai harus sudah dilaksanakan,” kata Suharsono.

Suharsono juga menyoroti pentingnya respon cepat dalam menindaklanjuti aduan masyarakat terkait infrastruktur.

Dia menekankan, laporan mengenai jalan berlubang, saluran air tersumbat, kebutuhan perampelan pohon, serta lampu penerangan jalan yang mati harus segera ditindaklanjuti.

“Respon cepat sangat diperlukan, karena jika tidak, ini dapat membahayakan keselamatan warga,” tegasnya. (*)

Baca juga: Banjir di Kroya Cilacap Tak Kunjung Surut, Aktivitas Keseharian Warga Gunakan Perahu

Baca juga: 5 Tahun Berbeda Prinsip, Penyebab Utama Asri Welas Gugat Cerai Galiech Ridha Rahardja

Baca juga: Aktor Ricky Harun Masuk Daftar Nominator Live Creator di TikTok Awards 2024

Baca juga: Korban Pelecehan Pria Disabilitas Tak Hanya 1, Modusnya Sama, Ini Bukti Polisi

Berita Terkini