TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Nama Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar, kembali menjadi sorotan setelah fotonya memegang pedang panjang dalam konferensi pers kasus polisi tembak siswa SMKN 4 Semarang viral di media sosial.

Foto tersebut kerap diunggah oleh komedian Pandji Pragiwaksono melalui akun X/Twitter miliknya, sebagai bentuk desakan agar kasus kematian Gamma, siswa SMKN 4 Semarang yang ditembak oknum polisi, mendapat kejelasan.

"Posting lagi sampai ada kejelasan soal ini," tulis Pandji dalam salah satu cuitannya.

Selain foto Irwan Anwar, wajah Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, yang juga memegang samurai sebagai barang bukti tawuran turut diunggah oleh Pandji.

Penjelasan Kombes Pol Irwan Anwar

Kombes Irwan Anwar sebelumnya menjelaskan bahwa penembakan oleh anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarboka) Polrestabes Semarang dilakukan untuk melerai tawuran antar-kelompok.

Pernyataan tersebut memicu kontroversi dan sorotan luas dari berbagai pihak.

Profil Singkat Kombes Pol Irwan Anwar

• Kombes Pol Irwan Anwar menjabat sebagai Kapolrestabes Semarang sejak 2021.
• Ia merupakan lulusan Akpol tahun 1994, satu angkatan dengan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo.
• Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Kapolres Madiun (2011), Wakapolres Metro Depok (2013), dan Direskrimum Polda Sumatera Utara (2020).
• Kariernya semakin menanjak saat menjadi Ditreskrimum Polda NTB dan Kepala SPN Lido Polda Metro Jaya pada 2016.

Kehidupan Pribadi

Irwan Anwar menikah dengan Andi Tenri Gusti Harnum Utari Natassa, yang merupakan keponakan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).

Sebelumnya, ia juga pernah menikah dengan Rosita Dwi Wahyani, anak mantan Kapolri Jenderal Pol (Purn) Roesmanhadi.

Pandji Tetap Angkat Kasus Gamma

Pandji terus mengunggah cuitan dan gambar terkait kasus ini dengan harapan mendorong aparat untuk memberikan kejelasan.

"Angkat terus," tulisnya di salah satu unggahan.

Hingga kini, kasus kematian Gamma masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh Polrestabes Semarang, sementara desakan dari masyarakat untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut terus mengalir.