Seladi mengatakan, dirinya tak hanya menolak suap tapi juga nepotisme seperti adanya rekan kerja oknum polisi yang minta bantuan untuk meluluskan pemohon SIM yang dibawanya.
“Kan biasanya ada oknum polisi yang membawa nama pemohon, terus bila minta bantuan kepada saya, saya tetap meminta pemohon untuk datang langsung untuk melakukan ujian sesuai prosedur,” ucap Seladi.
Bahkan, Seladi senantiasa berhati-hati dalam setiap bentuk gratifikasi dari rekan kerjanya, meski hanya secangkir kopi di pagi hari.
“Daripada saya minum kopinya, tapi setelah itu saya menjadi merasa berhutang dan harus melakukan praktik korup, mending saya tolak di awal, saya tidak apa-apa dijauhi atau dibenci rekan kerja,” ucap Seladi.
Berkat sikap jujurnya, Seladi mengaku, saat ini memiliki banyak saudara baik dari teman-teman polisi, masyarakat atau sesama pemulung, dan itu memberikan kebahagian tersendiri baginya. (Kompas.com)